SOKOGURU, BANDUNG: Keluarga adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang kuat.
Inilah yang menjadi dasar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung dalam merancang berbagai program strategis untuk meningkatkan kualitas dan ketahanan keluarga.
Dalam talkshow yang disiarkan Radio Sonata pada Kamis, 17 April 2025, Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan DPPKB Kota Bandung, Fitria Adhyaksa, menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai unit terkecil namun paling fundamental dalam pembangunan.
Baca juga: Libur Lebaran Masih Panjang, Ragunan Jadi Pilihan Favorit Keluarga Jakarta
"Kalau keluarganya tidak solid, tidak kokoh, tidak kuat, bagaimana mungkin kita bisa membangun masyarakat yang tangguh?" ujar Fitria.
Program Bina Keluarga: Dari Balita hingga Lansia
Untuk mewujudkan keluarga yang kuat, DPPKB menjalankan program Bina Keluarga yang mencakup berbagai tahapan usia, mulai dari Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, hingga Bina Keluarga Lansia.
Selain itu, hadir pula Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) sebagai ruang pembinaan dan edukasi bagi generasi muda.
UPPKA dan Babuka: Kemandirian Ekonomi Keluarga Akseptor
Ketahanan keluarga tak hanya soal psikologis dan sosial, tetapi juga ekonomi.
Untuk itu, DPPKB membentuk UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) yang diisi oleh para akseptor KB—mayoritas perempuan—untuk membangun usaha bersama.
Produk yang dihasilkan meliputi kuliner, kerajinan tangan, hingga fesyen.
Baca juga: Ustad Moch.Fadlani Salam: Gapai Berkah Ramadhan Melalui Kelola Keuangan Keluarga
Lebih lanjut, DPPKB juga tengah merintis Babuka (Bangga Buatan Keluarga Akseptor), sebuah platform toko online yang menjadi wadah promosi dan pemasaran produk-produk UPPKA secara digital.
“Dengan berdayanya kelompok ini, diharapkan mereka bisa menambah penghasilan keluarga, membeli makanan bergizi untuk anak-anak, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup keluarga secara menyeluruh,” jelas Fitria.
Cegah Perceraian Lewat Edukasi dan Persiapan Pernikahan
Menghadapi meningkatnya angka perceraian, DPPKB bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk memantau dan menganalisis data perceraian, termasuk penyebabnya seperti KDRT, ketidakcocokan, dan beban ekonomi rumah tangga.
Baca juga: Ustad Moch.Fadlani Salam: Makna Shalat, Sebuah Jalan Menuju Ketenangan Hati
Sebagai langkah preventif, DPPKB mengaktifkan program Genre (Generasi Berencana) dan menggerakkan peran Duta Genre untuk menyosialisasikan 10 dimensi kesiapan pernikahan yang meliputi aspek ekonomi, kesehatan, mental, dan sosial kepada para remaja.
Duta Genre 2025: Ajang Edukasi Perencanaan Keluarga untuk Remaja
Saat ini, pendaftaran Duta Genre 2025 telah dibuka sejak 14 April dan akan berlangsung hingga 23 April 2025.
Para finalis yang terpilih nantinya akan menjadi garda terdepan dalam menyebarkan semangat kehidupan keluarga yang terencana dan harmonis kepada generasi muda Kota Bandung.
“Menjadi keluarga bukan hanya menyatukan dua orang, tapi juga dua keluarga besar, dua cara hidup, dan dua cara pandang,” jelasnya.
“Maka yang terpenting adalah saling mengisi dan memahami dengan membangun komunikasi yang baik,” tutup Fitria. (SG-2)