SOKOGURU, NEW YORK- Saat menyampaikan pidato perdananya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mendapatkan apresiasi besar dari para pemimpin dunia, Selasa 23 September 2025.
Pidato Kepala Negara yang mendapatkan urutan ketiga setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung perdamaian dunia dinilai memberikan pesan kuat tentang pentingnya solidaritas internasional dan peran nyata PBB dalam menghadapi tantangan global.
Dalam pidatonya Presiden ke-8 RI itu menegaskan komitmen kuat Indonesia untuk terus berkontribusi dalam menjaga perdamaian dunia di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga: Ajak Dunia Akhiri Tragedi Gaza, Presiden Prabowo Tegaskan Dukungan Indonesia Solusi Dua Negara
Selain itu, Prabowo juga menyampaikan bahwa Indonesia siap memberikan dukungan tidak hanya dalam bentuk diplomasi, tetapi juga dalam aksi nyata.
“Kita harus semakin mendekat, bukan menjauh. Bersama-sama kita harus berusaha mencapai harapan dan impian kita. Perserikatan Bangsa-Bangsa lahir dari abu Perang Dunia Kedua yang merenggut puluhan juta jiwa,” ujarnya yang disiarkan langsung lewat kanal YouTube PBB, malam hari waktu Indonesia bagian Barat.
“PBB diciptakan untuk menjamin perdamaian, keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua. Kami tetap berkomitmen pada internasionalisme, multilateralisme, dan setiap upaya yang memperkuat lembaga besar ini,” tegas Presiden Prabowo.
Kepala Negara menyampaikan bahwa Indonesia selama ini merupakan salah satu kontributor terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB, dan akan terus memperkuat peran tersebut di masa mendatang.
Menurutnya, keamanan dan perdamaian global tidak bisa hanya ditopang oleh kata-kata, melainkan harus diwujudkan dengan tindakan konkret.
“Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri kami untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain. Di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun perdamaian perlu ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap. Kami akan mengambil bagian dari beban. Tidak hanya dengan putra-putri kami, kami juga bersedia memberikan kontribusi finansial untuk mendukung misi besar mencapai perdamaian oleh PBB,” tegas Presiden.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi konflik, ketidakadilan, dan ketidakpastian yang mendalam. Namun, menurut Kepala Negara, PBB harus tetap menjadi pilar perdamaian, keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua bangsa.
“Tidak ada satu negara pun yang bisa merasa aman. Kita membutuhkan PBB, dan Indonesia akan terus mendukung PBB. Walaupun kami masih berjuang, kami tahu dunia membutuhkan PBB yang kuat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menekankan bahwa tatanan dunia yang adil tidak boleh menjadi hak istimewa segelintir bangsa, melainkan hak semua umat manusia.
Sebab itu, PBB harus diperkuat agar mampu menjawab tantangan global yang semakin kompleks, termasuk konflik, krisis kemanusiaan, serta ketidakadilan sosial dan ekonomi.
“Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena keterpaksaan, tetapi hidup dalam keadilan yang layak mereka dapatkan. Mari kita lanjutkan perjalanan besar umat manusia menuju cita-cita, aspirasi tanpa pamrih yang melahirkan PBB. Mari kita gunakan ilmu pengetahuan untuk mengangkat, bukan untuk menghancurkan,” tegas Presiden Prabowo.
Mendapat Apresiasi
Pidato Presiden yang disampaikan dengan penuh percaya diri dan tegas itu mendapat sorotan positif dari pengamat hukum internasional Prof. Hikmahanto Juwana dan mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda
Menurut Hikmahanto, pesan dalam pidato antara Presiden Prabowo dan Presiden Trump kontras. Prabowo justru menguatkan peran PBB dalam kancah perdamaian dunia.
Hal itu berbeda dengan pendapat Presiden Trump yang mengecilkan peran PBB dan juga tidak menganggap penting perubahan iklim.
“Presiden Prabowo justru tampil dengan meyakinkan dan mengatakan perlu mendukung peran PBB agar semakin kuat. Pidato Kepala Negara yang menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung perdamaian dunia dinilai memberikan pesan kuat tentang pentingnya solidaritas internasional dan peran nyata PBB dalam menghadapi tantangan global,” ujar Hikmahanto saat diwawancarai CNN Indonesia.
Pendapat yang sama dilontarkan Hassan Wirajuda. Keduanya bahkan menyoroti waktu pidato Trump yang molor hingga hampir satu jam. Hassan menyoroti pronunciation (pelafalan) bahasa Inggris Presiden Prabowo sangat baik.
Lebih lanjut, Hikmahanto dan Hassan berharap agar apa yang disampaikan Presiden Prabowo dalam isi pidatonya tersebut diwujudkan dalam aksi nyata. Untuk itu diperlukan peran dari para Menterinya di kabinet.
(SG-1)