Soko Berita

Petugas Transportasi di Tengah Arus Mudik, Pahlawan yang Sering Terlupakan

Berdasarkan laporan yang diterima, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, dengan jumlah penumpang mencapai 235.870 orang per hari.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
22 Maret 2025

Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka. (Ist.DPR RI)

SOKOGURU, JAKARTA: Di tengah hiruk-pikuk persiapan mudik Lebaran, keselamatan dan kesejahteraan petugas transportasi sering kali luput dari perhatian.

Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, menyoroti pentingnya kondisi fisik dan mental para pekerja transportasi-terutama masinis, operator IT, dan petugas keamanan-yang bertugas selama puncak arus mudik dan balik Lebaran 2025.

Dalam kunjungan kerja spesifik bersama Kementerian BUMN, PT KAI (Persero), KCIC, dan Perum Damri di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/3),

Baca juga: ASN Bandung Dilarang Mudik Gunakan Kendaraan Dinas, Pemkot Siapkan Bus Gratis

Rieke menegaskan bahwa di balik kelancaran mudik, ada ribuan petugas yang harus bekerja tanpa libur, meninggalkan keluarga mereka saat hari raya.

Oleh karena itu, ia mendesak adanya jaminan kesejahteraan agar mereka dapat menjalankan tugas dengan optimal.

Lonjakan Pemudik dan Beban Kerja Petugas

Berdasarkan laporan yang diterima, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, dengan jumlah penumpang mencapai 235.870 orang per hari.

Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada 6 April 2025, dengan 267.613 penumpang.

Untuk mengantisipasi lonjakan ini, PT KAI mengerahkan 9.690 petugas keamanan, terdiri dari 8.649 petugas internal dan 1.041 petugas eksternal.

Selain itu, sebanyak 2.021 petugas disiagakan untuk pemeriksaan jalur, 327 petugas untuk penjagaan lintasan, serta 735 personel untuk pengamanan di stasiun dan perjalanan kereta api.

Namun, dengan jumlah tenaga kerja yang besar ini, Rieke menegaskan bahwa perhatian terhadap kesejahteraan mereka harus menjadi prioritas.

Baca juga: Anggota DPR Yakini Penumpukan Pemudik di Pelabuhan Merak Tahun Ini Berkurang

Ia mengingatkan bahwa masinis dan operator teknologi di pusat pengendali IT di Bandung juga harus mendapatkan perlindungan kesehatan yang memadai.

Tantangan Keamanan yang Masih Menghantui

Selain beban kerja tinggi, petugas transportasi juga menghadapi tantangan keamanan.

Tercatat ada 342 titik rawan gangguan, dengan kasus pencurian aset, perusakan jalur, dan pelemparan batu ke kereta api masih sering terjadi.

Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah pelemparan batu, dengan 179 insiden atau 52%  dari total gangguan keamanan.

Rieke menegaskan bahwa aksi ini tidak hanya membahayakan penumpang, tetapi juga mengancam keselamatan masinis dan kru kereta.

Ia pun mendorong adanya langkah konkret untuk meningkatkan keamanan di jalur-jalur rawan.

Dukungan bagi Pahlawan Transportasi

Untuk meningkatkan kesejahteraan para petugas, Rieke mengusulkan agar pemerintah dan operator transportasi memberikan insentif tambahan bagi mereka yang bertugas selama Lebaran.

Insentif tersebut bisa berupa tunjangan kesehatan, dukungan mental, serta pemeriksaan kesehatan berkala dan penyediaan vitamin.

Selain itu, sistem rotasi kerja yang lebih manusiawi harus diterapkan agar pekerja tidak mengalami kelelahan ekstrem selama puncak mudik.

“Kita tidak boleh menganggap mereka sekadar petugas lapangan. Mereka adalah pahlawan transportasi yang memastikan masyarakat bisa mudik dengan aman dan nyaman,” ujar Rieke.

Baca juga: Editorial: Mewujudkan Mudik Idul Fitri Aman dan Terjangkau, Momen UMKM Raup Cuan

Dengan meningkatnya jumlah pemudik setiap tahun, perhatian terhadap keselamatan dan kesejahteraan petugas transportasi menjadi semakin penting.

Rieke mengingatkan bahwa tanpa mereka, kelancaran mudik yang dinikmati jutaan orang tidak akan mungkin terjadi.

"Bagi yang tidak bisa berlebaran bersama keluarga karena harus bertugas, saya ingin mengucapkan terima kasih atas pengabdian kalian," kata Rieke.

"Semoga ke depan ada kebijakan yang lebih baik untuk memastikan hak kalian seimbang dengan pengorbanan yang telah diberikan,” pungkasnya. (SG-2)