Soko Berita

Pertama dalam Sejarah! Sulsel Jadi Tuan Rumah MQK Nasional dan Asia Tenggara

Sulsel ditunjuk sebagai tuan rumah perdana Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional dan Asia Tenggara! Ajang baca kitab kuning jadi tonggak sejarah pesantren.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
30 April 2025
<p>Direktur Pesantren Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag, Basnang Said. (Dok.Kemenag)</p>

Direktur Pesantren Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag, Basnang Said. (Dok.Kemenag)

SOKOGURU, MAKASSAR – Sulawesi Selatan (Sulsel) mencetak sejarah baru! Untuk pertama kalinya, provinsi di kawasan timur Indonesia ini dipercaya menjadi tuan rumah Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat Nasional dan Asia Tenggara.

Musabaqah Qiraatil Kutub(MQK) merupakan ajang bergengsi lomba baca kitab kuning yang diikuti para santri terbaik se-Asia Tenggara.

Lebih dari sekadar lomba, MQK kali ini menjadi simbol kebangkitan pesantren Indonesia di mata dunia Islam, sekaligus momentum pemerataan kegiatan keagamaan nasional ke wilayah timur.

Baca juga: Kemenag Gelar MTQ Internasional di Jakarta 28 Januari-2 Februari 2025, Diikuti 38 Negara

Hal ini dibahas dalam rapat koordinasi di Makassar, Selasa (29/4/2025), yang dihadiri perwakilan Kementerian Agama (Kemenag) RI dan jajaran Pemerintah Provinsi Sulsel. 

Dalam rapat, disepakati sinergi penuh lintas sektor untuk menyukseskan perhelatan akbar ini.

“Ini kebanggaan besar bagi kami. Sesuai arahan Gubernur, Sulsel siap bersinergi penuh untuk mendukung MQK Nasional dan Asia Tenggara,” ujar Arafata, Asisten Pemerintahan Sekda Sulsel.

Gema Pesantren, Dari Wajo untuk Dunia

Kegiatan MQKN direncanakan berlangsung di Kabupaten Wajo, Sulsel. Direktur Pesantren Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag, Basnang Said, menegaskan bahwa ajang ini bukan hanya soal keagamaan, tapi juga penguatan jati diri pesantren sebagai lembaga pendidikan asli Indonesia.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Membuka MTQ Nasional XXX di Samarinda, Kaltim

“Pesantren sudah ada sejak abad ke-14, jauh sebelum era kolonial. Ini warisan asli Indonesia yang kini jadi kekuatan pendidikan Islam dunia,” ungkapnya.

Basnang juga menyebut penunjukan Sulsel sebagai tuan rumah MQK menjadi bukti nyata implementasi visi pemerataan pendidikan nasional yang tertuang dalam Asta Cita.

“Selama ini kegiatan nasional banyak tersentral di wilayah barat. Kini saatnya timur Indonesia bersinar,” tambahnya.

Warna Lokal dan Ekonomi Wajo Siap Bersinar

Menariknya, digitalisasi menjadi konsep utama pelaksanaan MQK tahun ini. Tahap penyisihan akan digelar secara online (Computer Based Test/CBT) untuk menjangkau peserta dari seluruh penjuru negeri dan kawasan ASEAN.

Tak hanya sektor pendidikan, perhelatan MQK juga diharapkan membawa dampak ekonomi langsung bagi masyarakat Wajo dan sekitarnya.

Baca juga: Pawai MTQ ke-38 Jabar, Kontingen Depok Kenalkan Batik 'Gong Si Bolong'

“Kalau perlu, semua 24 kabupaten/kota di Sulsel ikut terlibat. Ini kerja besar yang harus memberi manfaat luas,” kata Basnang.

Kementerian Agama juga menggandeng Dinas Kebudayaan untuk menyajikan kekayaan budaya Sulsel dalam MQK, menjadikan ajang ini bukan hanya perayaan keilmuan, tapi juga panggung budaya lokal yang siap memikat tamu dari berbagai negara. (SG-2) (*)