SOKOGURU - Kementerian Sosial (Kemensos) akan mengawali pelaksanaan program Sekolah Rakyat di Kota Malang, Jawa Timur, mulai tahun 2025.
Inisiatif ini ditujukan untuk menyediakan pendidikan layak bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem sebagai bagian dari strategi pengentasan kemiskinan nasional.
Program Sekolah Rakyat dirancang sebagai solusi untuk memutus rantai kemiskinan melalui penyediaan pendidikan inklusif dan berbasis keadilan sosial.
Anak-anak dari keluarga kurang mampu akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk menempuh pendidikan formal yang layak.
Melalui laman resmi kemensos.go.id, dijelaskan bahwa implementasi program ini akan dijalankan lewat kerja sama antara Kemensos, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, serta pemerintah kabupaten dan kota.
Sinergi antarlembaga ini dianggap penting demi kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan Sekolah Rakyat.
Partisipasi aktif dari berbagai pemerintah daerah menjadi elemen vital dalam menjamin keberlanjutan dan dampak luas dari program pendidikan ini.
Pemerintah daerah diharapkan ikut serta dalam menyediakan sarana, prasarana, serta tenaga pengajar berkualitas.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyatakan bahwa seluruh sarana dan prasarana yang dibutuhkan di Kota Malang telah tersedia.
Dengan kesiapan tersebut, Malang dipilih sebagai lokasi awal peluncuran program Sekolah Rakyat.
“Kota Malang juga bisa kita mulai penyelenggaraannya tahun ini. Itu gedungnya sudah disiapkan,” kata Gus Ipul dalam pernyataannya di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang, pada Jumat (2/5/2025).
Hal ini menandai komitmen Kemensos dalam mengimplementasikan program secara nyata.
Gus Ipul menambahkan bahwa saat ini terdapat 53 titik Sekolah Rakyat yang siap beroperasi dalam tahun berjalan.
Kemensos juga tengah melakukan survei kelayakan untuk membuka lebih banyak titik baru di berbagai daerah.
“Akan kita tambah lagi titiknya untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat tahun ini,” ungkapnya.
Menurutnya, perluasan jangkauan Sekolah Rakyat sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak dari keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia bisa memperoleh akses pendidikan yang merata.
Pembangunan gedung Sekolah Rakyat akan mengikuti standar nasional dan telah mendapatkan persetujuan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Fasilitas yang akan disediakan meliputi ruang belajar untuk tingkat SD, SMP, dan SMA.
“Gedung ini menampung 1.000 siswa SD, SMP, SMA, juga fasilitas olahraga, dan fasilitas lain yang mendukung proses pembelajaran Sekolah Rakyat,” ujar Gus Ipul.
Dengan fasilitas yang memadai, diharapkan siswa bisa belajar dengan nyaman dan optimal.
Lebih lanjut, Gus Ipul menekankan bahwa peserta didik Sekolah Rakyat berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Langkah ini merupakan strategi jangka panjang untuk mengurangi kemiskinan melalui pendidikan yang inklusif dan setara.
Tak hanya anak-anak, Kemensos juga menyiapkan program pemberdayaan ekonomi bagi orang tua siswa Sekolah Rakyat.
Tujuannya agar keluarga dapat pulih dan bangkit dari kemiskinan secara komprehensif dan berkelanjutan.
Gus Ipul juga menyampaikan bahwa guru dan kepala sekolah Sekolah Rakyat akan direkrut dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), baik melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penuh maupun paruh waktu. “Ini yang sedang kita konsolidasikan,” tutup Gus Ipul. (*)