SOKOGURU – Pasar emas nasional kembali menunjukkan pergerakan negatif menjelang akhir pekan.
Harga emas batangan Antam dan UBS kompak turun pada Jumat, 23 Mei 2025, dengan penurunan bervariasi hingga belasan ribu rupiah per gram.
Dilansir dari laman resmi logamulia.com, harga emas batangan bersertifikat Antam ukuran 1 gram tercatat berada di angka Rp1.910.000**, turun Rp13.000 dari hari sebelumnya.
Sementara harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini juga ikut melorot menjadi Rp1.754.000 per gram, turun Rp12.000.
Tak hanya Antam, emas batangan produksi PT UBS juga mencatatkan penurunan yang lebih tajam.
Harga jual emas UBS 1 gram hari ini berada di posisi Rp1.877.000, atau turun Rp18.000. Sedangkan harga pembelian kembali emas UBS tercatat di angka Rp1.746.000, turun Rp14.000 dibandingkan hari sebelumnya.
“Penurunan ini bisa menjadi momentum bagi investor jangka panjang maupun pembeli baru yang menanti harga terbaik untuk masuk pasar,” ujar narator video YouTube toko emas dan perhiasan, dikutip sokoguru.id, pada Jumat, 23 Mei 2025.
Sementara itu, harga emas perhiasan, termasuk yang suratnya hilang atau dibeli sejak lama, juga diperkirakan mengikuti tren harga emas batangan.
Berdasarkan acuan pasaran saat ini, berikut adalah kisaran harga jual kembali emas perhiasan di berbagai kadar kemurnian:
- Kadar 300: ± Rp523.000/gram
- Kadar 375: ± Rp550.000/gram
- Kadar 420: ± Rp627.000/gram
- Kadar 585: ± Rp906.000/gram
- Kadar 700: ± Rp1.101.000/gram
- Kadar 750: ± Rp1.186.000/gram
- Kadar 833: ± Rp1.327.000/gram
- Kadar 875: ± Rp1.398.000/gram
- Kadar 916 (22K): ± Rp1.467.000/gram
- Kadar 958 (23K): ± Rp1.525.000/gram
- Kadar 99% (24K): ± Rp1.644.000/gram
- Lantakan 24K (99,5%): ± Rp1.710.000/gram
Harga emas perhiasan ini dapat sedikit berbeda antar daerah, namun selisihnya biasanya tidak signifikan.
Harga tersebut menjadi acuan utama bagi masyarakat yang ingin menjual kembali perhiasan emas tanpa surat maupun emas lama.
Kondisi penurunan harga emas ini terjadi di tengah dinamika pasar global yang dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar dolar AS serta ketidakpastian arah kebijakan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
“Meski turun, harga emas tetap berada di level tinggi dan cenderung stabil dalam jangka panjang, menjadikannya aset lindung nilai yang aman,” tambah narator di akhir video.
Para investor dan pelaku usaha emas disarankan untuk terus memantau perkembangan pasar serta mempertimbangkan momen penurunan harga ini sebagai peluang akumulasi aset.(*)