SokoBerita

Mentan Amran: Harga Beras Turun di 13 Provinsi, Penurunan akan Berlanjut

Meski terjadi penurunan harga beras di 13 provinsi, namun di beberapa wilayah harga eceran beras masih di atas HET yaitu Rp12.500 per kg dan Rp14.900 per kg.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
21 Agustus 2025
<p>Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyambut baik tren penurunan ini dan optimistis harga beras akan terus melandai dalam waktu dekat. (Dok. Kementan)</p>

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyambut baik tren penurunan ini dan optimistis harga beras akan terus melandai dalam waktu dekat. (Dok. Kementan)

SOKOGURU, JAKARTA- Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 20 Agustus 2025, harga beras medium dan premium berangsur turun secara nasional, terutama di 13 provinsi di Indonesia.

Penurunan itu menjadi sinyal positif bahwa upaya pemerintah dalam menstabilkan harga pangan mulai membuahkan hasil. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyambut baik tren penurunan ini dan optimistis harga beras akan terus melandai dalam waktu dekat.

Demikian keterangan resmi Kementerian Pertanian  (Kementan), Kamis, 21 Agustus 2025.

Baca juga: Investigasi Kementan: Mayoritas Beras di Pasaran tidak Sesuai Regulasi, Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun

“Harga beras premium di pasaran sudah mulai turun, sebagaimana dilaporkan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Premium kan sudah turun Rp1.500 untuk kemasan 5 kilogram. Ini laporan dari Ketua Aprindo. Saya optimistis dalam beberapa hari ke depan harga akan semakin stabil seiring penguatan distribusi beras SPHP,” ujarnya.

Menurut laporan, penurunan harga beras terjadi di 13 provinsi, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan. 

]Meski begitu, harga beras di beberapa wilayah masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp12.500 per kg untuk beras medium dan Rp14.900 per kg untuk beras premium di Zona 1. 

Baca juga: Presiden Prabowo: Pelaku Kecurangan Beras adalah Vampir Ekonomi, Menikam Rakyat dari Belakang

Hal itu menunjukkan tantangan distribusi dan pengawasan masih perlu diperkuat. Menurut Mentan Amran, pemerintah terus mendorong program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui Perum Bulog untuk mengatasi fluktuasi harga.

“Pemerintah fokus pada distribusi beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton hingga akhir tahun. Stok beras nasional juga saat ini mencapai 3,9 juta ton, sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan, pemerintah akan terus memperkuat pengawasan untuk mencegah praktik oplosan beras yang merugikan konsumen. 

“Kami telah menemukan beras yang tidak sesuai standar. Ini sudah kami laporkan ke penegak hukum untuk ditindak tegas,” imbuhnya merujuk pada investigasi Kementerian Pertanian pada Juni 2025. 

Langkah tersebut diharapkan dapat meminimalkan manipulasi harga dan memastikan kualitas beras yang sampai ke tangan masyarakat.

Baca juga: Sebanyak 1,3 Juta Ton Beras SPHP Disalurkan Guna menekan gejolak harga beras

Dengan stok beras nasional yang melimpah, penyaluran SPHP yang semakin masif, dan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga, masyarakat dapat berharap bahwa harga beras akan terus turun dalam beberapa minggu ke depan. 

Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi distribusi beras SPHP agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh rakyat kecil. Bersama-sama, Indonesia menuju ketahanan pangan yang lebih kuat dan harga pangan yang lebih terjangkau untuk semua. (SG-1)