Soko Berita

Mau Lebaran, Saldo KKS Tiba-Tiba Terisi Rp1,7 Juta? Ternyata Ini Alasan dan Siapa yang Dapat Bansos Tambahan!

Mau lebara. Saldo KKS Rp1,7 juta cair Maret 2025! Cek nama penerima bansos PKH, BPNT, dan tambahan Lebaran 2025 sekarang juga di cekbansos.kemensos.go.id.

By Cikal Sundana  | Sokoguru.Id
17 Maret 2025

Bansos Maret 2025 cair! Cek daftar penerima PKH, BPNT, dan PIP SD, SMP, SMA online. KPM lansia dan balita dapat tambahan bansos Lebaran 2025. Yuk, ketahui jadwal pencairan PIP dan kriteria penerima bansos tahap 2 April-Juni. Gratis cek saldo KKS dan diskon listrik PLN untuk penerima aktif!

SOKOGURU -  Ada kabar baik terkait pencairan bantuan sosial (bansos) tambahan menjelang Lebaran Idul Fitri 2025. 

Penyaluran bansos tambahan ini sudah dimulai sejak awal Maret 2025 dan menyasar sejumlah penerima manfaat. 

Setidaknya ada empat informasi penting terkait penyaluran bansos ini, termasuk jadwal pencairan tahap kedua yang mencakup periode April, Mei, dan Juni 2025. 

Informasi ini penting disimak agar masyarakat tidak ketinggalan informasi mengenai proses pencairan berikutnya.

Channel YouTube Dunsana Emril kembali menghadirkan kabar terkini terkait bansos, yang selama lima tahun terakhir aktif menyampaikan perkembangan bantuan dari pemerintah. 

“Dunsana Emril sudah lebih dari 4 tahun kami mengabarkan informasi perkembangan program bantuan sosial,” jelas sang kreator dalam video terbarunya dikutip Senin, 17 Maret 2025. 

Tahun ini, channel tersebut kembali memberikan update mengenai bansos tambahan yang mulai dicairkan.

Dalam video tersebut, Dunsana Emril menginformasikan ciri-ciri Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berhak memperoleh bansos tambahan menjelang Idul Fitri 2025. 

Banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa mereka berpotensi mendapatkan bantuan tambahan, bahkan saldo KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) mereka telah terisi kembali di bulan Maret ini.

Informasi pertama menyangkut pencairan bantuan PKH dan BPNT, yang telah cair kepada penerima baik melalui KKS maupun PT Pos Indonesia. 

“KKS ada yang cair Rp1,5 juta, ada yang cair bahkan Rp1,7 juta, dan itu menyesuaikan dengan status anggota komponen yang ada dalam kartu keluarganya,” ungkapnya. 

Komponen seperti balita dan ibu hamil masing-masing mendapatkan Rp750.000, sehingga total bisa mencapai Rp1,5 juta per keluarga.

Selain itu, penerima BPNT menerima Rp600.000 untuk tiga bulan pencairan. 

Bagi KPM BPNT yang lolos verifikasi dan memiliki komponen PKH, mereka diprioritaskan menerima tambahan PKH. 

“Makanya saat ini teman-teman ada terisi lagi saldonya Rp750.000, ada yang terisi lagi saldo bantuannya Rp1,2 juta, ini menyesuaikan ya,” ujarnya lagi. Misalnya, jika ada dua komponen lansia, bisa mendapatkan Rp1,2 juta.

Selanjutnya, informasi kedua berhubungan dengan penerima bansos Program Indonesia Pintar (PIP). 

Bagi anak-anak sekolah SD, SMP, dan SMA/SMK yang melakukan aktivasi rekening hingga Februari 2025, SK pencairan PIP susulan telah diterbitkan dan mulai disalurkan. Besaran bantuan PIP ini bervariasi. “SD Rp450.000, SMP Rp750.000, SMA ataupun SMK itu tercairkan Rp1,8 juta,” jelas dia.

Namun, PIP untuk tahun 2025 masih dalam proses verifikasi data, sebab cut-off data terakhir dilakukan pada 10 Februari 2025. 

“Nanti akan diterbitkan SKH untuk penerima PIP di tahun 2025,” tambahnya. Fase kedua pendataan akan berlangsung hingga akhir Agustus, dan pencairan akan dilakukan pada Oktober hingga Desember 2025.

Selain bansos, pemerintah juga memberikan diskon tagihan listrik 50% untuk pascabayar yang digunakan pada bulan Februari. 

Diskon tersebut bisa dinikmati pada pembayaran Maret, dengan batas waktu hingga 20 Maret 2025. Namun, untuk pelanggan token, program diskon tersebut telah berakhir.

Informasi ketiga adalah adanya program pengecekan kesehatan gratis sepanjang tahun 2025. Program ini berlaku bagi KPM yang berulang tahun, khususnya lansia, dewasa, dan balita. 

“Silakan datangi Puskesmas dengan membawa dokumen KTP, sampaikan tujuannya untuk melakukan pengecekan kesehatan gratis,” imbaunya.

Pemerintah saat ini juga tengah menyelesaikan proses pembaruan data bansos berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN). 

Mulai tahap kedua dan selanjutnya, penyaluran bansos tidak lagi menggunakan DTKS. 

Pendamping sosial akan melakukan survei lapangan langsung kepada 12,2 juta KPM guna memastikan validasi data.

Dunsana Emril mengingatkan agar masyarakat tidak kaget jika tiba-tiba bantuan sosialnya tidak cair lagi. 

Hal ini disebabkan adanya status KPM graduasi mandiri, yaitu KPM yang tidak lagi memenuhi syarat penerima bantuan karena peningkatan kesejahteraan. 

“Nanti akan kita sampaikan informasi di video selanjutnya ciri-ciri KPM yang masuk dalam KPM graduasi Mandiri apa saja,” tutupnya.

Informasi mengenai bansos tambahan dan proses pencairannya ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat penerima bantuan. 

Pastikan selalu memperbarui informasi dari sumber resmi dan memeriksa status KPM secara berkala. (*)