SOKOGURU, Cikampek- Sesuai hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang diumumkan pada 14 Maret 2025, puncak mudik lebaran tahun ini jatuh pada Jumat (28/3).
Untuk itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Wakapolri Komjen Pol. Ahmad Dofiri secara resmi memberlakukan rekayasa lalu lintas one way nasional Tol Cikampek Utama KM 70 sejak pukul 09.00 WIB.
Rekayasa one way ini diberlakukan sampai KM 414 Tol Kalikangkung, Semarang. Menhub menyampaikan, rekayasa ini dilakukan dengan mempertimbangkan parameter kepadatan jalan di Tol Cikampek.
"Untuk memberlakukan one way nasional itu ketentuannya jika kepadatan lalu lintas mencapai 8.500 kendaraan per lalin per jam. Kalau kita lihat dengan jumlah kendaraan yang sudah 8.500 per jam saat ini, maka kami bisa menyampaikan bahwa ini adalah puncak arus mudik dan one way nasional secara resmi diberlakukan" ujarnya di Cikampek.
Baca juga: Terminal Pulo Gebang Dipadati Pemudik, Persiapan Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 Dimaksimalkan
Pemberlakuan one way nasional itu, sambung Menteri Dudy, akan dilakukan selama masih dibutuhkan, sesuai dengan parameter kepadatan kendaraan.
Parameter tersebut ditetapkan oleh Jasa Marga dan pihak Kepolisian. Kemenhub akan terus berkoordinasi dengan Jasa Marga dan Kepolisian.
"Jadi, sepanjang parameter itu masih memungkinkan untuk dilakukan one way nasional, maka akan tetap diberlakukan. Tapi kalau memang sudah tidak memenuhi, tentunya one way nasional akan diberhentikan," imbuhnya.
Menhub Dudy menyampaikan saat ini kondisi jalan padat, namun masih aman terkendali. Berdasarkan data Jasa Marga, hingga Jumat pagi, jumlah kendaraan yang tercatat keluar dari Jakarta sudah mencapai 1,2 juta kendaraan.
“Prediksi Jasa Marga, total jumlah kendaraan yang akan keluar dari Jakarta hingga H+2 adalah sebanyak 2,1 juta kendaraan. Artinya, per pagi ini, sebanyak 60% dari total prediksi pemudik keluar Jakarta sudah terealisasi dan sekitar 40% sisanya akan tersebar dalam beberapa hari. Maka, pengaturan arus lalu lintas akan cukup untuk menangani jumlah kendaraan yang memadati tol,” tambah Menhub.
Baca juga: Arus Mudik Motor di Pelabuhan Ciwandan, Banten, Meningkat, 11.800 Kendaraan Sudah Menyeberang
Selain rekayasa lalu lintas, kesiapan petugas, baik dari pihak kepolisian maupun Jasa Marga juga telah dilakukan. Personel petugas bersiaga tidak hanya di tol, tetapi juga di sepanjang jalan arteri yang menjadi jalur mudik.
"Personel jaga sudah disiapkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, baik di lajur ini maupun di jalan arteri. Kesiapan jalan arteri juga sama. Baik Kepolisian, maupun Jasa Marga sudah menempatkan personelnya di jalan arteri untuk membuat jalan arteri tetap lancar," ucap Menhub Dudy.
Ia pun mengimbau agar masyarakat mengemudi dengan hati-hati dan mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku. Masyarakat juga bisa mengakses berbagai informasi lalu lintas pada kanal-kanal resmi pemerintah.
Baca juga: Cegah Kepadatan Arus Mudik, Armada Pengangkut Mudik Gratis Mulai Diberangkatkan dari Sejumlah Titik
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono.
Sebelumnya, Menhub Dudy mengatakan, berdasarkan hasil survei pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52% dari total penduduk Indonesia.
Jumlah tersebut sebetulnya menurun dibanding pemudik tahun sebelumnya (2024) yang mencapai 193,6 juta orang. (SG-1)