Soko Berita

Luluskan 34 Difabel Siap Mandiri, Lulusan Difabel Griya Harapan 2025 Tampil Spektakuler, Perpisahan Angkatan I

GHD tutup pelatihan difabel 2025 dengan haru. 34 lulusan tampil memukau, siap mandiri di tengah masyarakat. Angkatan II siap mulai awal Juli dengan 86 peserta.

By Ulfah Wafa Almubarokah  | Sokoguru.Id
01 Juli 2025
<p>Lulusan pelatihan difabel GHD 2025 tampil memukau di acara perpisahan. Bukti semangat tanpa batas menuju kemandirian! Foto sokoguru.id/ulfah</p>

Lulusan pelatihan difabel GHD 2025 tampil memukau di acara perpisahan. Bukti semangat tanpa batas menuju kemandirian! Foto sokoguru.id/ulfah

SOKOGURU- Senin pagi, 30 Juni 2025, menjadi hari yang penuh haru dan makna di Gedung Dewi Sri, UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel (GHD).

Dalam suasana yang dipenuhi semangat dan kebanggaan, sebanyak 34 peserta didik penyandang disabilitas resmi menuntaskan pelatihan mereka dalam Program Rehabilitasi Sosial Disabilitas Angkatan I Tahun 2025.

Acara penutupan pelatihan difabel ini menjadi simbol keberhasilan perjuangan mereka selama lima bulan penuh pelatihan intensif, sekaligus menjadi bukti nyata keberhasilan program pemberdayaan difabel di Jawa Barat.

Kehadiran para tokoh penting dari berbagai universitas, instansi sosial, asosiasi disabilitas, hingga perusahaan dan dunia industri menjadi saksi atas keberhasilan yang diraih oleh para peserta pelatihan difabel UPTD GHD.

Mereka tampil dengan penuh percaya diri, mempertontonkan hasil karya dan kemampuan terbaik yang selama ini diasah dalam program pelatihan.

"Saya masih sangat terharu dari sejak tadi masuk, para difabel dengan seluruh kemampuannya memperlihatkan kemampuannya yang mungkin dibimbing selama lima bulan ini," tutur Noneng, Kepala Dinas Sosial Jawa Barat, dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan hadirin.

Ucapan itu menjadi sorotan dan menggambarkan rasa kagum terhadap semangat para peserta yang berhasil menyelesaikan proses pelatihan sosial dan keterampilan difabel tahun 2025.

Selama lima bulan pelatihan, para peserta mendapatkan pembinaan intensif di berbagai bidang seperti menjahit, tata rias, olahan pangan, pijat, pelayanan jasa, dan handycraft.

Semua kegiatan ini dikemas dalam sistem pelatihan inti dan ekstrakurikuler, dirancang untuk mempersiapkan para klien agar memiliki keahlian mandiri dan siap membuka usaha sendiri usai lulus.

Tak hanya keterampilan teknis, pelatihan ini juga didukung fasilitas asrama dan pengasuhan penuh, terutama bagi peserta disabilitas berat terlantar yang sudah tidak memiliki dukungan keluarga.

Saat ini, sebanyak 5 klien pengasuhan dan 44 penghuni asrama turut menjadi bagian dari komunitas besar GHD yang dibina dengan kasih dan tanggung jawab sosial.

Meski kegiatan ini bersifat non-formal, seluruh prosesnya dikelola dengan serius. Mulai dari pendaftaran online gratis, proses assesment awal melalui video call oleh pekerja sosial, hingga pengujian kelayakan sebagai peserta. 

Pendaftaran peserta difabel GHD 2025 dibuka dua kali dalam setahun melalui link resmi dan terbuka untuk seluruh penyandang disabilitas yang memenuhi kriteria KLIK DI SINI.

Kehadiran para undangan dari LPPM berbagai perguruan tinggi ternama, lembaga sosial, asosiasi disabilitas Jawa Barat, hingga pihak swasta seperti PT. Chitose, MDS Factory Solution, dan Paradise Shiatsu memperkuat sinergi antara dunia pendidikan, sosial, dan industri.

Ini merupakan bagian dari strategi besar dalam menciptakan kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas di Jawa Barat.

Program pelatihan disabilitas gratis UPTD GHD ini terbukti menjadi langkah nyata dalam memberikan kesempatan kedua bagi difabel untuk hidup lebih mandiri, produktif, dan bermartabat. 

UPTD Griya Harapan Difabel Cimahi kembali menunjukkan komitmennya sebagai pusat rehabilitasi sosial yang tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga membuka jalan kemandirian.

Perpisahan ini bukanlah akhir, melainkan langkah awal menuju kemandirian difabel di Jawa Barat.

Setelah sukses menyelenggarakan Angkatan I tahun 2025, UPTD GHD kini bersiap menyambut Angkatan II dengan total 86 peserta yang akan memulai pelatihan pada awal Juli.

Semoga semangat dan dedikasi dari para peserta Angkatan I menjadi inspirasi bagi semua, bahwa dengan dukungan yang tepat, tidak ada batas bagi siapa pun untuk tumbuh dan berhasil. 

Jadi Rumah Ramah Difabel
Sebagai Kepala UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel, Andina Rahayu, S.H.,M.H, sangat berharap program latihan jadi ruang yang bermakna bagi klien difabel.

"Saya berharap program pelatihan yang kami selenggarakan terus menjadi ruang yang ramah, inklusif, dan bermakna bagi seluruh klien difabel," katanya. 

Dengan alur pendaftaran yang mudah melalui formulir daring, proses asesmen awal yang profesional, serta pelatihan yang menyeluruh selama 5-6 bulan tanpa dipungut biaya. 

"Kami ingin menjangkau lebih banyak penyandang disabilitas yang membutuhkan dukungan untuk mandiri secara ekonomi dan sosial," katanya.

"Harapan kami, setiap klien yang lulus dari pelatihan ini mampu menjadi pribadi yang berdaya, memiliki keterampilan yang dapat diandalkan, dan siap berkontribusi aktif di tengah masyarakat," jelasnya. 

Jelasnya dinas berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan melalui pembaruan kurikulum dan pendekatan pengajaran yang adaptif, baik di kelas inti seperti menjahit, tata rias, hingga pijat, maupun dalam kegiatan ekstrakurikuler. 

"Keberadaan klien pengasuhan dan penghuni asrama juga menjadi perhatian utama kami, karena mereka tidak hanya membutuhkan pelatihan, tetapi juga kasih sayang, perawatan, dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mereka," kata Andina Rahayu. 

"Dengan jumlah peserta yang semakin meningkat, saya berharap sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait dapat terus diperkuat agar GHD menjadi rumah harapan bagi para difabel yang selama ini terpinggirkan," jelasnya. (*)