SOKOGURU, Jakarta- Lebaran tinggal hitungan hari. Untuk memastikan ketersediaan dan pasokan komoditas pangan aman, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi melakukan operasi pasar di Pasar Cipete Jakarta Selatan.
Di pasar tersebut ia mengecek ketersediaan dan harga daging sapi serta kerbau. Menurut Arief, pasokan komoditas pangan pokok dalam kondisi aman dan harga yang stabil jelang Idulfitri 1446 H/2025.
“Tugas saya memastikan ke seluruh tempat, ini hanya salah satu dari sekian banyak produk, jadi ayam juga kondisinya malah sedang turun, telur juga sedang turun kemudian kalau kita lihat komoditas lainnya bawang merah dan bawang putih itu juga harganya baik,” jelas Arief dalam keterangan resmi Bapanas, Rabu (26/3).
Baca juga: Di Tengah Fenomena Eggflation di Sejumlah Negara, Produksi Telur Indonesia Melimpah dan Harga Stabil
Ia mengakui jika kunjungannya kali ini adalah untuk memastikan jika ada beberapa tempat yang menjual daging termasuk daging kerbau frozen dengan harga Rp80 ribu per kilogram (kg)sesuai Harga Acuan Pemerintah (HAP).
“Ini kalau kita lihat antusiasme para konsumen saudara saudara kita yang mau menyambut lebaran juga cukup baik. Kita harus jaga ritme ini karena perintah Bapak Presiden Prabowo kepada kita semua, harga tidak boleh naik menjelang lebaran, kita harus bersama masyarakat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Arief mengapresiasi Jaringan Pemotong dan Pengusaha Daging Indonesia (JAPPDI) di Pasar Cipete. Sebab, telah membantu mendistribusikan beberapa komoditas seperti daging sapi dan kerbau dengan beberapa jenis potongan agar dapat sampai ke masyarakat seperti target dari pemerintah dengan maksimal harga Rp80 ribu per kg untuk daging kerbau.
Baca juga: Pemkot Bandung Pastikan Harga Kebutuhan Pokok Stabil Jelang Hari Raya
“Saya inginnya nanti lebih banyak lagi jaringan-jaringan outlet seperti ini supaya juga membantu pedagang pedagang kecil sehingga bisa merayakan lebaran ini dengan tenang dan aman,” tegas Arief.
Harga daging sapi hidup, sambungnya, biasanya lebih mahal dari yang biasa. Namun, beberapa waktu terakhir penjualan daging sapi juga sedang turun.
“Jadi kurang lebih harganya hampir sama khususnya untuk secondary cut itu juga kita memantau harganya masih sangat baik sekitar Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kg. Artinya ini seperti rencana kita semua,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Arief menegaskan, saat ini ketersediaan daging dalam kondisi cukup karena memiliki stok, begitupun dengan komoditas lain seperti beras.
“Ini tidak lebih tidak kurang karena kita memiliki stok, punya cadangan pangan, di beras kita punya cadangan pangan di daging kita juga punya cadangan. Hanya mungkin nanti yang perlu kita percepat adalah distribusinya. Insya Allah (harga dan pasokan) aman,” tegasnya.
Tidak terlalu tinggi
Hal senada diungkapkan Ketua JAPPDI Asnawi, yang menyebut jika saat ini kenaikan harga daging tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan harga pada saat sebelum Ramadan.
Baca juga: Bazar Murah 2025 di Bandung Hadirkan Kebutuhan Pokok dengan Harga Terjangkau
“Kondisi saat ini sangat tidak begitu berpengaruh secara signifikan dan harga jual daging fresh meat yang tadi malam sapi itu dipotong pagi itu dijual kisaran nya di 130 ribu dan maksimal 140 ribu per kg. Jadi artinya kenaikan antara 9% hingga 11% tertinggi,” urainya.
Asnawi pun menjelaskan tingkatan dalam daging sapi yakni ada secondary cut dan prime cut. Untuk secondary cut itu rata rata bisa diposisi Rp140 ribu, untuk premium seperti sirloin dan tenderloin itu posisinya bisa diatas Rp150 (antara Rp150 ribu - Rp160 ribu per kg.
Ia mengakui jika operasi pasar yang digelar pemerintah saat ini suatu langkah yang sangat bagus dan perlu diapresiasi sekaligus perlu ditingkatkan ke depannya.
“Terutama keberpihakan kepada pedagang pasar di mana saat ini memang kerja sama yang diprakarsai oleh Badan Pangan Nasional sebagaimana instruksi Pak Arief yang melibatkan kami untuk melakukan operasi pasar,” ujarnya.
Untuk kedepannya Ia berharap agar gaung dari operasi pasar yang sudah dilakukan saat ini dapat memberikan dampak positif kepada semua pihak. (SG-1)