SokoBerita

Indonesia Kalahkan Vietnam & Thailand! Produksi Beras Tembus 34,6 Juta Ton, Terbesar se-ASEAN!

Produksi beras Indonesia 2025 mencapai 34,6 juta ton dan tertinggi di ASEAN. Tanpa impor, Bulog dapat menyerap gabah dari petani lebih dari 2 juta ton.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
21 Mei 2025
<p>Presiden Prabowo Subianto mengemudikan combine harvester saat kegiatan panen raya. (Dok.Kemenkomdigi)</p>

Presiden Prabowo Subianto mengemudikan combine harvester saat kegiatan panen raya. (Dok.Kemenkomdigi)

SOKOGURU, JAKARTA — Sektor pertanian Indonesia kembali mencatatkan prestasi gemilang. Berdasarkan USDA Rice Outlook edisi April 2025, produksi beras Indonesia diproyeksikan melonjak hingga 34,6 juta ton, meningkat tajam sebesar 4,8% dibandingkan periode tahun sebelumnya.

Capaian luar biasa ini menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil beras terbesar di ASEAN, mengungguli Vietnam yang memproduksi 26,5 juta ton dan Thailand dengan 20,1 juta ton. 

Baca juga: Lahan Sawah 235 Hektare di Rorotan Diolah untuk Ketahanan Pangan Jakarta

Sementara negara lainnya seperti Filipina hanya mencatatkan 12 juta ton, Kamboja 7,337 juta ton, Laos 1,8 juta ton, dan Malaysia 1,750 juta ton.

Tak hanya mengamankan posisi sebagai raja produksi di Asia Tenggara, lonjakan ini juga berhasil membalikkan keadaan yang sebelumnya membuat Indonesia harus mengimpor beras. 

Ekspor Beras Thailand Turun 30%

Kini, justru Thailand sebagai eksportir utama di kawasan mengalami penurunan ekspor hingga 30% pada kuartal I 2025, karena ketatnya persaingan dan meningkatnya produksi domestik negara-negara tetangga.

Pemerintah pun tak tinggal diam. Perum Bulog secara agresif menyerap gabah petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan, demi menjamin hasil panen terserap optimal dan petani memperoleh keuntungan yang layak.

Baca juga: Ketahanan Pangan Tak Cukup Andalkan Produksi, Petani Harus Sejahtera

Data resmi per 11 Mei 2025 menunjukkan, total serapan gabah setara beras oleh Bulog telah mencapai 2.052.541 ton, menjadikannya sebagai capaian tertinggi sepanjang sejarah Bulog berdiri dalam 58 tahun terakhir. Kinerja luar biasa ini terjadi tanpa adanya impor beras medium sejak awal 2025.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut, serapan gabah ini murni berasal dari hasil panen dalam negeri. Ia optimistis stok cadangan beras pemerintah (CBP) akan menembus 4 juta ton pada akhir Mei 2025.

Sinyal Positif Ketahanan Pangan

"Ini adalah lompatan eksponensial. Kami pastikan Bulog terus menyerap hingga kapasitas maksimal sesuai dengan HPP karena harga ini memberi nilai wajar bagi petani, meningkatkan pendapatan, dan memacu produksi,” tegas Mentan Andi Amran baru-baru ini.

Baca juga: UMKM Sektor Pangan Diberdayakan untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Keberhasilan ini bukan hanya sinyal positif bagi ketahanan pangan nasional, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan besar di sektor pertanian Asia Tenggara. (*)