SOKOGURU- Pasar emas dunia kini memanas dan berpotensi mencetak all-time high baru. Dalam beberapa hari terakhir, harga emas melonjak tajam karena kombinasi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, meningkatnya risiko geopolitik, dan arus permintaan safe-haven dari investor global.
Aksi beli besar-besaran membuat emas nyaris menembus level psikologis US$ 3.700, sebuah ambang yang dianggap simbolis bagi lanjutan reli emas.
Reuters mencatat harga emas sempat menembus rekor hingga sekitar US$ 3.673,95/oz pada 9 September 2025, dan tetap berada di level tinggi menjelang rapat The Fed pekan ini.
Di sisi lain, data pasar menunjukkan harga spot tetap kuat menjelang akhir pekan lalu, menegaskan momentum bullish yang sedang berlangsung.
Perpaduan sentimen makro dan geopolitik ini menciptakan skenario di mana resistance technical US$ 3.721 bisa diuji dalam waktu dekat, sementara support penting tetap relevan untuk pengelolaan risiko.
1) Gambaran Harga & Rekor: Apa yang Terjadi?
- Emas dunia mencatat reli signifikan pekan lalu, dengan puncak awal minggu mencapai level rekor sekitar US$ 3.673,95/oz sebelum sedikit terkoreksi. Pergerakan ini menandai tekanan beli kuat dari investor yang mencari lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.
- Pada perdagangan menjelang akhir minggu, harga spot berada dekat level US$ 3.640–3.650/oz, menegaskan bahwa momentum masih terjaga. Jika tekanan beli terus berlanjut, level US$ 3.700 menjadi target terdekat para analis.
2) Kenapa Harga Emas Bisa Terus Naik? (Faktor Fundamental)
- Ekspektasi The Fed (suku bunga): Pasar kini memberi bobot besar pada kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed, probabilitas pemangkasan 25 bps dalam pertemuan mendatang meningkat tajam menurut kontrak berjangka, yang secara tradisional mendorong harga emas naik karena biaya peluang memegang emas menurun. Sumber resmi CME FedWatch dan laporan pasar memperlihatkan probabilitas tinggi untuk pemangkasan tersebut.
Geopolitik & Risiko Global: Eskalasi konflik dan serangan terhadap fasilitas energi (mis. serangan drone Ukraina terhadap beberapa fasilitas pengolahan minyak Rusia) menambah ketidakpastian pasokan energi global dan memperkuat permintaan aset safe-haven seperti emas.
Laporan Reuters menunjukkan gangguan pada kapasitas pengolahan minyak Rusia sebesar belasan persen akibat serangkaian serangan.
Tekanan Politik terhadap Independen The Fed: Isu-isu politik yang menyentuh struktur The Fed (mis. kasus hukum terkait gubernur Fed) meningkatkan persepsi risiko pasar dan menambah katalis bagi kenaikan emas jika kepastian kebijakan moneter menurun.
3) Analisis Teknikal: Resistance & Support Penting
- Beberapa analis teknikal menempatkan resistance kunci di kisaran US$ 3.700–3.725/oz (target jangka pendek jika bullish berlanjut), sementara level support jangka menengah berada di area US$ 3.350–3.600/oz bergantung pada timeframe dan indikator yang digunakan. Sinyal RSI dan moving averages pada timeframe harian masih menunjukkan bias bullish namun rawan koreksi teknikal.
- Skenario teknikal: bila harga berhasil menutup sesi harian di atas US$ 3.700, momentum berpeluang mempercepat rally menuju area resistance lanjutan; sebaliknya, penolakan di bawah level psikologis tersebut dapat memicu pullback ke support terdekat.
4) Skenario & Risiko: Kapan Harga Bisa Turun?
- Skenario negatif termasuk: (1) data ekonomi AS lebih kuat dari ekspektasi yang menekan ekspektasi pemangkasan suku bunga; (2) meredanya tensi geopolitik; (3) rebound kuat dolar AS dan yield obligasi AS. Jika salah satu faktor tersebut muncul, emas berisiko koreksi, beberapa level support teknikal yang diawasi antara lain kisaran US$ 3.350–3.600/oz.
5) Implikasi untuk Investor: Apa yang Harus Dilakukan?
- Investor jangka pendek: perhatikan breakout atau false-break di atas US$ 3.700; gunakan stop-loss yang ketat dan ukuran posisi konservatif karena volatilitas tinggi.
- Investor jangka menengah/panjang: emas tetap relevan sebagai hedging terhadap inflasi dan gejolak pasar; mempertimbangkan alokasi bertahap (dollar-cost averaging) bisa mengurangi risiko timing.
- Diversifikasi & instrumen: pertimbangkan kombinasi antara emas fisik, ETF emas, dan kontrak berjangka sesuai profil risiko.
6) Prediksi Singkat & Proyeksi 2026 (Pendekatan Konservatif)
- Bank besar dan analis menaikkan proyeksi harga emas mereka untuk kuartal berikutnya, dengan beberapa perkiraan mengisyaratkan rata-rata di kisaran US$ 3.600–3.800/oz untuk sisa 2025 dan kemungkinan momentum menuju US$ 4.000 jika kondisi suku bunga dan geopolitik tetap mendukung. Namun, proyeksi ini sensitif terhadap keputusan kebijakan bank sentral dan perkembangan geopolitik.
Momentum harga emas saat ini kuat: kombinasi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, tensi geopolitik yang meningkat, dan aliran permintaan safe-haven memberikan dukungan signifikan bagi reli yang berpotensi menembus US$ 3.700 pekan ini.
Meski demikian, investor harus tetap waspada terhadap potensi koreksi yang dapat muncul dari data ekonomi positif AS atau penguatan dolar. Pantau level resistance dan support teknikal, serta siklus berita makro dan geopolitik karena itulah yang saat ini memegang kendali pergerakan emas dunia.(*)