Soko Berita

Gelar Summit 2025, Universitas Padjajaran Dekatkan Dunia Pendidikan, Industri dan Masyarakat

Dengan digelarnya acara Pembangunan Inovasi dan Industrial Summit 2025, diharapkan semakin mendekatkan Unpad dengan dunia industri, pemerintah dan masyarakat.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
01 Mei 2025
<p>Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria (kanan) dan Rektor Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita membuka resmi  acara Embracing The Future: The Nexus of Sustainability Innovation and Business Exellecence, di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu, 30 April 2025. (Dok. Sokoguru/Rosmery)</p>

Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria (kanan) dan Rektor Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita membuka resmi  acara Embracing The Future: The Nexus of Sustainability Innovation and Business Exellecence, di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu, 30 April 2025. (Dok. Sokoguru/Rosmery)

SOKOGURU, JAKARTA - Untuk lebih mendekatkan lagi dunia industri dan perguruan tinggi, Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung menggelar acara Embracing The Future: The Nexus of Sustainability Innovation and Business Exellecence, di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu, 30 April 2025.

Acara Pembangunan Inovasi dan Industrial Summit (Innovation and Business Summit) 2025 itu dibuka resmi oleh Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria dan Rektor Unpad Prof. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita.

Dony yang juga menjadi pembicara kunci (keynote speak), mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan kolaborasi antara dunia usaha, universitas, dan juga masyarakat yang digelar Unpad.

“Saya rasa ini sangat bermanfaat sekali. Kita berharap acara ini berlanjut. Tahun-tahun berikutnya mungkin bisa lebih meriah lagi, lebih banyak lagi industri dan pelaku-pelaku bisnis yang terlibat. Kami juga akan mendukung acara ini supaya menjadi bagian daripada transformasi dalam pengelolaan dunia usaha kita,” ujarnya kepada wartawan dalam wawancara Cegat.

Ketika ditanya bagaimana peran Danantara (Daya Anagata Nusantara) terhadap industri pendidikan ataupun juga inovasi bisnis, Dony mengatakan, perannya adalah membuka peluang untuk bekerja sama, baik itu di sisi pengembangan kurikulum, kemudian juga research. 

“Kita membuka diri, silakan dimanfaatkan semaksimal mungkin karena kami membutuhkan,” ujarnya.

Menanggapi ajakan simpatik Wamen Dony terkait Danantara, Rektor Unpad, Arief Sjamsulaksan, mengatakan, pihaknya akan  memberikan peluang seluas-luasnya dan akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah. 

“Nanti kita akan mencoba melakukan pertemuan segera mungkin apa yang bisa kami kontribusikan terhadap ajakan dari Pak Menteri tadi. 

Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami juga ikuti berkontribusi dan dana sudah digulirkan ini dapat menjadi perkembangan ekonomi yang kita inginkan,” ujarnya.

Terkait penyelenggaraan summit tersebut, Arief mengatakan, selama ini antara dunia perguruan tinggi dan industri, sudah terjadi link dan match yang tidak berubah. 

Adanya mismatch di antara keduanya, menurutnya, dengan adanya pertemuan itu, harapannya industri didekatkan langsung dengan perguruan tinggi. 

“Mudah-mudahan produk-produk yang ada di perguruan tinggi dapat segera dinikmati atau dimanfaatkan oleh industri. Dan sebaliknya, kebutuhan industri, dunia kerja juga bisa langsung direspon oleh perguruan tinggi secepatnya. Agar terjadi kolaborasi yang dapat menghubungkan kedua belah pihak,” jelasnya.

Adapun jumlah peserta yang ikut dalam acara Pembangunan Inovasi dan Industrial Summit itu, menurut Arief, sekitar 90-an industri, kemudian dari pemerintah, BUMN dan lainnya.

Selain Wamen BUMN, turut hadir sebagai pembicara kunci juga ⁠Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM), Riyatno dan ⁠Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Fauzan Adziman.

Menurut Fauzan yang hadir secara virtual,mengatakan,  para undangan yang hadir dalam acara Pembangunan Inovasi dan Industrial Summit itu tidak sekedar membentuk ide, tetapi untuk menegaskan komitmen bersama, yaitu memperkuat sinergi antara pendidikan, dunia industri, pemerintah, dan masyarakat.

“Momentum ini harus kita jadikan sebagai katalisator untuk melahirkan inovasi-inovasi umum yang membumi, berdampak nyata  dan dapat mengangkat Indonesia ke pentas dunia,” ujarnya.

Fauzan mengatakan jika ingin menunjukkan Indonesia sebagai negara maju, ada satu syarat yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, yaitu Indonesia harus memperkuat riset dan inovasi secara serius dan terstruktur. 

“Tanpa riset yang kokoh, kita hanya akan terjebak pada posisi saat ini, yaitu terperangkap dalam apa yang disebut sebagai middle income trap, yakni menjadi negara berpendapatan menengah dan gagal melompat menjadi negara berpendapatan tinggi,” jelasnya lagi.

Di sisi lain, Riyatno mengatakan,  BKPM  memiliki delapan bidang hilirisasi. Pihaknya  mendorong supaya kampus dan industri melakukan kerja sama. Industri membutuhkan tenaga-tenaga terampil,inovasi-inovasi dan itu i semua dimiliki oleh kampus.

“Misalnya, hilirisasi di sawit, pertanian, perikanan, dan lain sebagainya,” ujarnya.


Dok. Sokoguru/Rosmery

Penandatangan PKS

Kemudian acara dilanjutkan dengan penandatangan kerja sama antara Unpad dan mitra, antara lain dengan BUMN dan lainnya. Lalu pemberian penghargaan kepada sejumlah mitra, pengenalan program inkubasi bisnis dan Business integrated generator Unpad

Selain itu ada pula pitching inovasi, bisnis dan aset  strategis Unpad.  Dan terakhir Penyampaian master plan (Renstra) keunggulan Unpad 2025 oleh rektor. (Ros/SG-1)