SOKOGURU - Perang antara negara Iran vs Israel sudah berlangsung sejak lebih dari sepekan lalu. Kedua negara Timur Tengah itu mulai terlibat konflik pada 13 Juni 2025.
Semula Israel melancarkan serangan berskala besar terhadap sejumlah target di berbagai wilayah di Iran, pada 13 Juni 2025, lalu Iran membalasnya.
Hingga sekarang ini, kondisi perang Iran vs Israel masih terus berlanjut dan menimbulkan banyak korban. Perang kedua negara ini juga turut memicu lonjakan besar terhadap biaya yang dikeluarkan militer Israel.
Menurut laporan Israel Ynet News, mantan penasihat keuangan kepala staf militer Israel, Brigadir Jenderal (Purn) Re'em Aminach memperkirakan dua hari pertama Israel berperang melawan Iran bisa habiskan biaya sekitar U$D1,45 miliar (sekitar Rp23 triliun).
Baca Juga:
Dengan kata lain, dalam dua hari pertama perang, per harinya Israel menghabiskan anggaran mencapai U$D725 juta (sekitar Rp11,8 triliun).
Peningkatan Anggaran Pertahanan Israel
Sebelum perang dengan Iran sejak sembilan hari lalu, Israel telah meningkatkan anggaran pertahanannya secara drastis karena sedang berperang di Gaza dan Hizbullah.
Dari anggaran U$D17 miliar atau Rp278 triliun tahun 2023, anggaran itu naik menjadi U$D28 miliar atau Rp458 triliun pada tahun 2024.
Untuk proyeksi tahun 2025, menunjukkan anggaran pertahanan Israel dapat mencapai U$D34 miliar atau sekitar Rp557 triliun).
Kementerian Keuangan negara setempat menetapkan batas defisit sebesar 4,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Israel untuk fiskal tahun ini, yang setara dengan U$D27,6 miliar atau Rp443 triliun).
Baca Juga:
Digunakan untuk Biaya Apa Saja?
Anggaran Militer Israel digunakan untuk membiayai sistem pertahanan udara rudal pencegat, amunisi, operasi udara, gaji tentara, mobilisasi pasukan cadangan, dan kerusakan infrastruktur, menurut laporan The Wall Street Journal.
Dengan demikian, biaya perang yang dikeluarkan harian oleh militer Israel dapat mencapai U$D200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun hanya untuk intersepsi rudal Iran.
Sementara itu, terkait perkiraan membangun kembali kerusakan yang disebab oleh serangan rudal Iran saja, dapat menghabiskan biaya setidaknya U$D400 (Rp6,4 triliun) bagi Israel.
Eks Gubernur Bank Israel, Karnit Flug mengatakan, meski ekonomi dapat menyerap biaya konflik singkat, perang yang berkepanjangan dapat jauh lebih merusak.
"Jika itu satu minggu, (maka) itu lain ceritanya. Apalagi itu dua minggu atau satu bulan (berperang), ceritanya sangat berbeda," ujarnya.
Sistem Pertahanan Udara Israel
Adapun beban keuangan sebagian besar disebabkan oleh penggunaan sistem pertahanan udara Israel secara besar-besaran.
Sistem pertahanan udara David's Sling, yang digunakan untuk mencegah rudal Iran jarak pendek dan jarak jauh, menghabiskan biaya sekitar U$D700.000 (Rp11,4 miliar) per aktivasi saat menembakkan minimal dua pencegatnya.
Sistem Arrow 3, yang dirancang untuk menghentikan rudal balistik jarak jauh, menghabiskan biaya sekitar $4 juta (Rp65,5 miliar) per intersepsi.
Sementara Arrow 2 menghabiskan biaya sekitar $3 juta (Rp49,1 miliar), menurut analis militer, Yehoshua Kalisky.
Baca Juga:
Iran meluncurkan lebih dari 400 rudal dalam beberapa hari terakhir, yang sebagian besar memerlukan intersepsi dari Israel. Biaya pengerahan jet tempur Israel, terutama F-35, menambah anggaran.
Setiap jam penerbangan jet tempur Israel bisa menghabiskan biaya sekitar $10.000 per pesawat atau sekitar Rp163 juta, semuanya menambah pengeluaran anggaran Israel.(*)
