Soko Berita

Ekspor Produk Halal RI Tembus USD 51,4 Miliar! Begini Langkah KNEKS!

Ekspor produk halal tembus USD 51,4 miliar. Tapi saat haji kita masih makan ikan patin dari Vietnam? Simak strategi pemerintah dalam memperkuat ekspor halal!

By Ramadhan Safrudin  | Sokoguru.Id
31 Mei 2025
<p>Ilustrasi Kapal kargo pengangkut kontainer melintasi jalur ekspor internasional. Indonesia mencatat lonjakan ekspor produk halal senilai USD 51,4 miliar. Pemerintah melalui KNEKS terus memperkuat ekosistem industri halal nasional agar mampu bersaing di pasar global. Foto: freepik.com</p>

Ilustrasi Kapal kargo pengangkut kontainer melintasi jalur ekspor internasional. Indonesia mencatat lonjakan ekspor produk halal senilai USD 51,4 miliar. Pemerintah melalui KNEKS terus memperkuat ekosistem industri halal nasional agar mampu bersaing di pasar global. Foto: freepik.com

SOKOGURU, JAKARTA – Kemenkeu RI mengungkapkan bahwa kinerja ekonomi dan keuangan syariah Indonesia terus menunjukkan tren positif meski dunia tengah mengalami perlambatan ekonomi global.

Sektor halal value chain bahkan disebut menyumbang lebih dari 25% terhadap ekonomi nasional.

Terutama dari sektor makanan-minuman halal, fashion muslim, pariwisata ramah muslim, hingga pertanian.

Dalam 6 tahun terakhir, ekspor produk halal Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 7,08%, dengan nilai mencapai USD 51,4 miliar pada tahun 2024.

Menariknya, sektor makanan dan minuman mendominasi dengan kontribusi 81,16% dari total ekspor halal tersebut.

“Pemerintah menargetkan ekspor produk halal Indonesia pada 2045 sebesar USD 39,12 miliar,” ujar narator dalam video yang diunggah kanal YouTube Kemenkeu RI, sebagaiman dikutip sokoguru.id Sabru, 31 Mei 2025.

Untuk mendorong percepatan ekspor halal, pemerintah melalui KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah) telah membentuk kelompok kerja Indonesia Halal Export Incorporated.

Kelompok ini melibatkan 12 kementerian dan lembaga guna mempermudah akses pasar, pembiayaan, serta memperluas kerja sama internasional.

“Tahun ini kami fokus mengoptimalkan lebih lanjut kelompok kerja tersebut, agar pengusaha kita bisa lebih mudah masuk pasar luar negeri,” ungkapnya.

Namun, meski punya potensi besar, Indonesia masih tertinggal di pasar halal dunia. Ironisnya, banyak negara mayoritas non-muslim justru mendominasi ekspor ke negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).

“Kalau haji atau umrah makan ikan patin, itu bukan ikan patin dari Palembang, tapi dari Vietnam. Ayam dari Brazil. Beras juga dari Vietnam,” kata narasumber dalam video tersebut, menyoroti tantangan nyata yang dihadapi industri halal nasional.

Diketahui, pasar halal global diperkirakan akan mencapai USD 3 triliun atau sekitar ribuan triliun rupiah pada 2025.

Melihat peluang besar tersebut, pemerintah berkomitmen memperkuat ekosistem industri halal nasional dan menyiapkan pelaku usaha ekspor agar mampu bersaing secara global.(*)