Soko Berita

DPR Dukung Prabowo Negosiasi dengan Trump, Soroti Peluang Ekspor dan Re-shoring

harles Meikyansah, menyatakan dukungannya terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto yang berencana melakukan negosiasi langsung dengan Presiden Donald Trump.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
12 April 2025

Penundaan tarif impor baru AS selama 90 hari yang diberikan Trump merupakan peluang strategis yang harus dimanfaatkan Indonesia secara maksimal. (Ist)

SOKOGURU, JAKARTA: Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah, menyatakan dukungannya terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto yang berencana melakukan negosiasi langsung dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait tarif impor. 

Menurutnya, penundaan tarif selama 90 hari yang diberikan Trump merupakan peluang strategis yang harus dimanfaatkan Indonesia secara maksimal.

“Waktu jeda ini harus dimanfaatkan dengan cepat dan tepat, baik lewat diplomasi maupun reformasi kebijakan domestik,” ujar Charles dalam pernyataan persnya, Sabtu (12/4/2025).

Baca juga: Tarif Impor AS Naik 32 Persen, DPR Desak Pemerintah Perkuat Diplomasi Dagang

Tarif impor terhadap produk Indonesia sebelumnya direncanakan naik hingga 32 persen, namun kini ditunda selama tiga bulan dengan tarif sementara sebesar 10 persen. 

 Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah. (Ist.DPR RI)

Penundaan ini berlaku untuk 75 negara, termasuk Indonesia, sementara China tetap dikecualikan dari relaksasi.

Keputusan Trump Jadi Momentum Posisi Tawar Indonesia

Charles menilai keputusan Trump ini bisa menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi tawar Indonesia dalam peta perdagangan global. 

Baca juga: Trump Naikkan Tarif Impor, Legislator Dorong Diplomasi Cerdas dan Proteksi Industri Dalam Negeri

Ia juga menyoroti potensi Indonesia sebagai tujuan investasi dan ekspor alternatif di tengah meningkatnya tensi perang dagang global.

“Negara-negara seperti Vietnam, China, dan Thailand berpotensi terdampak lebih besar. Justru di sinilah peluang Indonesia terbuka lebar,” ujarnya.

Baca juga: Tarif Impor AS Naik, DPR RI: Saatnya Indonesia Berdikari dalam Pangan

Ia menyebut sektor tekstil, garmen, sepatu, dan furnitur sebagai industri yang memiliki prospek cerah dalam situasi ini. 

Untuk menangkap peluang re-shoring atau relokasi industri dari negara lain, Charles mendorong pemerintah segera mempercepat kebijakan deregulasi ekspor, penyederhanaan izin usaha, hingga pemberian insentif fiskal.

“Kalau kita ingin jadi pilihan utama investor dan pelaku industri global, maka iklim usaha kita harus lebih bersahabat dan kompetitif,” tegasnya.

Langkah diplomasi Prabowo pun mulai terlihat. Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah mengajukan permintaan pertemuan resmi dengan Trump. 

Isu tarif impor dipastikan akan menjadi salah satu pokok bahasan utama dalam pertemuan tersebut.

Charles mengingatkan bahwa dalam proses negosiasi, Indonesia harus menyusun strategi yang seimbang. 

Salah satu opsi yang bisa ditawarkan adalah peningkatan impor dari AS untuk produk strategis seperti kedelai, LPG, dan pangan, selama tidak merugikan industri nasional.

“Ini diplomasi timbal balik yang rasional. Jika AS ingin memperkecil defisit perdagangannya, kita bisa kompromi, tentu dengan syarat tetap melindungi kepentingan dalam negeri,” katanya.

Selain itu, Charles menilai aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga perlu dievaluasi ulang. 

Menurut Charles, kebijakan tersebut penting untuk kepentingan nasional, namun harus tetap fleksibel agar tidak menghambat investasi asing.

“Momentum ini bisa menjadi pintu masuk untuk menyempurnakan regulasi TKDN agar tetap relevan dan adaptif terhadap kebutuhan industri global,” tambahnya.

Di akhir pernyataannya, Charles menggarisbawahi pentingnya keselarasan antara kebijakan luar negeri dan strategi ekonomi nasional.

“Pemerintah harus hadir dengan satu strategi besar dan komitmen kuat: melindungi kepentingan nasional dengan diplomasi cerdas dan kebijakan yang tepat sasaran,” pungkas legislator asal Jawa Timur IV tersebut. (SG-2)