Soko Berita

DPR Ajak Optimalkan Kearifan Lokal untuk Wujudkan Swasembada Pangan dan Cegah Stunting

Bulog harus kembali ke khitahnya sebagai penyangga harga dan pengatur distribusi pangan pokok. Pangan adalah hak dasar rakyat, dan negara wajib menyediakannya,

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
21 April 2025

Ilustrasi program makan bergizi graris yang dilaksanakan di sekolah. (Dok.Pemkot Bandung)

SOKOGURU, JAKARTA: Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo, mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengoptimalkan kearifan lokal di sektor pertanian dan perikanan sebagai langkah strategis menuju swasembada pangan dan keberhasilan program makan bergizi gratis. 

Ajakan tersebut disampaikan dalam acara bertajuk “Optimalisasi Kearifan Lokal Sektor Pertanian dan Perikanan untuk Mendukung Swasembada Pangan dan Program Makan Bergizi Gratis” yang digelar di Senayan, Jakarta, Minggu (20/4/2025).

Firman menilai, pencanangan Presiden Joko Widodo mengenai target swasembada pangan pada 2027 harus mendapat dukungan dari seluruh elemen, termasuk masyarakat dan tokoh pertanian lokal. 

Baca juga: KPK Terima Laporan Pengurangan Dana Program MBG dari Rp10.000 Per Porsi Jadi Rp8.000

Terlebih, tantangan ekonomi global menuntut Indonesia untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan.

"Kita harus berdiri di atas kaki sendiri. Dalam pengalaman saya lima periode di DPR, studi banding di berbagai negara menunjukkan bahwa kemandirian pangan adalah fondasi utama ketahanan nasional," tegas Firman, legislator dari Dapil Jawa Tengah III.

Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo. (Dok.DPR RI)

Ia juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan program makan bergizi gratis dengan agenda swasembada pangan. 

Hasi; Panen Pertanian dan Tangkapan Nalayan untuk Program MBG

Menurutnya, hasil panen pertanian dan tangkapan nelayan bisa menjadi bahan baku utama untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak Indonesia, terutama dalam upaya penanggulangan stunting.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Buka Peluang Emas bagi UMKM untuk Berkembang

“Negara maju sudah lama menjalankan program makan bergizi gratis. Kita pun bisa memulainya dari langkah kecil. Memberi makan 10 orang secara rutin pun sudah merupakan bentuk kontribusi,” ujarnya.

Acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Kabupaten Pati ini juga mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari tokoh pertanian, akademisi, pelaku usaha, hingga perusahaan. 

Firman menekankan pentingnya sinergi lintas sektor serta dukungan Corporate Social Responsibility (CSR), seperti dari perusahaan Adaro, untuk membantu mendanai program makan bergizi gratis secara berkelanjutan.

Tak hanya itu, Firman juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan transformasi besar bagi Perum Bulog. Lembaga tersebut akan diperkuat perannya, tak hanya sebagai operator, tetapi juga regulator dalam tata kelola pangan nasional.

Bulog Harus Kembalo ke Khitahnya

“Bulog harus kembali ke khitahnya sebagai penyangga harga dan pengatur distribusi pangan pokok. Pangan adalah hak dasar rakyat, dan negara wajib menjamin ketersediaannya,” tegasnya.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dinilai sebagai Solusi Baru Atasi Stunting

Dalam kesempatan yang sama, Firman turut memberikan apresiasi terhadap Bupati Pati, Sudewo, yang dinilainya konsisten membangun daerah secara bersih dan transparan. 

Ia menilai langkah-langkah pembangunan infrastruktur dan penataan SDM di Pati layak dijadikan contoh.

“Gerakan ini nyata, bukan sekadar wacana. Semua pihak harus ambil bagian dan berkontribusi,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan Kementerian Pertanian, akademisi, tokoh masyarakat, serta pelaku usaha yang menyatakan komitmennya untuk mendorong kemandirian pangan dan peningkatan kualitas gizi masyarakat. (SG-2)