SOKOGURU – Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang terus meningkat, memilih instrumen investasi yang tepat menjadi sangat penting.
Baru-baru ini, sebuah video dari kanal YouTube MOVID Indonesia membahas perbandingan pertumbuhan nilai investasi deposito dan emas selama lima tahun terakhir, dari 2020 hingga 2025. Berikut ini rangkuman dan analisisnya.
Modal Awal dan Perhitungan Deposito
Sebagai contoh, digunakan modal awal senilai Rp800 juta, setara dengan harga 1 kilogram emas pada tahun 2020.
Deposito dengan bunga rata-rata 5% per tahun dan potongan pajak 20% dihitung selama lima tahun berturut-turut.
Rumus saldo akhir deposito adalah:
Saldo Akhir = Pokok × (1 + r × (1 – p))^t
dengan:
- Pokok = Rp800 juta
- r = 5% (bunga deposito)
- p = 20% (pajak bunga)
- t = 5 tahun
Hasil perhitungan saldo akhir deposito adalah sekitar Rp973,3 juta, dengan keuntungan bersih selama lima tahun sebesar Rp173,3 juta.
Pertumbuhan Nilai Emas dalam 5 Tahun
Pada periode yang sama, harga emas 1 kilogram naik dari Rp800 juta menjadi sekitar Rp1,702 miliar pada tahun 2025.
Keuntungan dari investasi emas selama lima tahun ini mencapai Rp902 juta, jauh lebih besar dibandingkan deposito.
Perbandingan Keuntungan Bersih
- Keuntungan deposito selama 5 tahun: Rp173,3 juta
- Keuntungan emas selama 5 tahun: Rp902 juta
- Selisih keuntungan: Rp728,7 juta
Selisih keuntungan ini menunjukkan bahwa emas memberikan return yang jauh lebih tinggi dibandingkan deposito dalam jangka waktu lima tahun terakhir.
Dampak Inflasi dan Nilai Riil Uang
Selain perbedaan keuntungan nominal, inflasi yang terus meningkat juga menggerus nilai uang yang disimpan dalam deposito.
Dengan inflasi yang berpotensi tinggi, nilai riil uang di deposito cenderung menurun, sedangkan emas sebagai aset safe haven cenderung mempertahankan atau bahkan meningkatkan nilainya.
Kelebihan dan Kekurangan Deposito dan Emas
- Deposito: Memberikan bunga tetap secara berkala, cocok untuk kebutuhan likuiditas jangka pendek. Namun, return relatif rendah dan tergerus pajak serta inflasi.
- Emas: Tidak memberikan bunga, tapi memiliki potensi kenaikan harga yang signifikan dalam jangka panjang. Cocok untuk perlindungan nilai dan investasi jangka panjang.
Saran Pengelolaan Investasi
Video tersebut menyarankan agar investor menyesuaikan alokasi investasi sesuai kebutuhan dan kondisi keuangan.
Misalnya, uang dalam jumlah besar bisa sebagian ditempatkan di deposito untuk kebutuhan bulanan, sebagian lagi di emas sebagai investasi jangka panjang, dan sisanya untuk modal usaha.
Kesimpulan
Investasi emas selama lima tahun terakhir terbukti memberikan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan deposito.
Dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu dan inflasi yang tinggi, beralih ke emas bisa menjadi strategi tepat untuk melindungi dan mengembangkan kekayaan.(*)