SOKOGURU, JAKARTA - Kabar baik bagi masyarakat penerima bantuan sosial! Pemerintah kembali menyalurkan Bansos PKH dan BPNT tahap ketiga untuk tahun 2025.
Penyaluran ini mencakup periode Juli hingga September 2025, dan menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menjaga daya beli serta memenuhi kebutuhan dasar masyarakat rentan.
Baca Juga:
Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) merupakan dua program andalan dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang disalurkan setiap tiga bulan sekali.
Dengan sistem pencairan empat tahap dalam setahun, penerima manfaat kini bisa segera mengecek apakah mereka termasuk penerima pada tahap ketiga tahun ini.
Untuk memudahkan masyarakat, Kemensos menyediakan dua cara utama untuk cek status bansos secara online.
Pertama, melalui situs resmi cekbansos.kemensos.go.id. Kedua, lewat aplikasi Cek Bansos yang bisa diunduh secara gratis di Play Store dan App Store.
Proses verifikasi cukup cepat dan transparan, cukup bermodal ponsel pintar serta data pribadi sesuai KTP.
Cara pengecekan melalui situs resmi cukup mudah. Anda hanya perlu mengisi nama lengkap sesuai KTP, memilih provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa/kelurahan.
Setelah memasukkan kode verifikasi, klik tombol "Cari Data", dan sistem akan menampilkan status apakah Anda tercatat sebagai penerima bansos atau tidak.
Sementara bagi pengguna aplikasi, cukup buat akun baru, unggah foto KTP dan swafoto, lalu login.
Setelah itu, Anda bisa langsung pilih menu "Cek Bansos", masukkan data sesuai wilayah domisili, dan klik cari.
Hasil pengecekan akan langsung muncul di layar. Dengan kemudahan digital ini, masyarakat bisa lebih cepat dan aman mengakses informasi bansos tanpa harus antre di kantor desa atau kelurahan.
Adapun besaran dana PKH tahun 2025 bervariasi sesuai kategori penerima. Misalnya, ibu hamil dan anak usia dini masing-masing menerima Rp750 ribu per tiga bulan.
Anak sekolah dasar (SD) mendapatkan Rp225 ribu, SMP Rp375 ribu, dan SMA Rp500 ribu.
Selain itu, lansia usia 60 tahun ke atas dan penyandang disabilitas berat juga menerima Rp600 ribu setiap tiga bulan.
Untuk bantuan BPNT, pemerintah menetapkan nilai sebesar Rp200 ribu per bulan, sehingga total dalam satu tahap mencapai Rp600 ribu.
Dana ini disalurkan melalui bank-bank Himbara seperti BRI, BNI, Mandiri, BTN, serta PT Pos Indonesia.
Bantuan ini tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, melainkan berupa saldo untuk membeli kebutuhan pokok di e-warung yang telah ditentukan.
Program bansos ini menjadi bagian penting dari komitmen pemerintah dalam menekan angka kemiskinan ekstrem dan mendorong pemerataan kesejahteraan.
Dengan proses distribusi yang semakin digital dan transparan, diharapkan bantuan ini benar-benar sampai ke tangan yang tepat dan memberikan manfaat nyata bagi keluarga Indonesia.
10 Poin Penting Lain yang Perlu Kamu Tahu
1. Tahap 3 bansos PKH-BPNT mencakup bulan Juli, Agustus, dan September 2025.
2. Penerima manfaat wajib mencocokkan data diri dengan yang terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
3. Jika data tidak ditemukan, masyarakat bisa mengajukan aduan melalui Dinas Sosial setempat.
4. Pengecekan rutin sangat disarankan karena data penerima bisa diperbarui secara berkala.
5. Dana bansos PKH ditransfer langsung ke rekening masing-masing penerima manfaat.
6. BPNT hanya dapat digunakan di e-warung yang sudah bekerja sama dengan Kemensos.
7. Bansos tidak dapat diuangkan oleh pihak ketiga—harus digunakan sendiri oleh penerima.
8. Proses pencairan melalui Pos Indonesia biasanya dilakukan secara kolektif di balai desa.
9. Pastikan nomor ponsel aktif dan terdaftar karena bisa digunakan untuk notifikasi bansos.
10. Kemensos mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada calo atau oknum yang menjanjikan bantuan.
Jika Anda merasa termasuk dalam kelompok yang berhak menerima bantuan, segera lakukan pengecekan melalui situs atau aplikasi resmi Kemensos.
Jangan lewatkan hak Anda, dan pastikan proses pencairan berjalan lancar tanpa hambatan!
Baca Juga:
Akses Lewat Situs Bansos Kemensos
1. Buka situs https://cekbansos.kemensos.go.id/
2. Akan muncul tampilan ‘Pencarian Data PM (Penerima Manfaat) Bansos’
3. Setelah itu, masukkan nama provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa/kelurahan
4. Masukkan nama PM (Penerima Manfaat) sesuai KTP
5. Ketik 4 huruf kode yang tertera dalam kotak kode
6. Jika huruf kode kurang jelas, klik ikon di kotak biru untuk mendapatkan huruf kode baru
7. Klik tombol ‘Cari Data’
8. Setelah itu, akan muncul data apakah namamu terdaftar sebagai penerima bantuan atau tidak. (*)
