SOKOGURU – Kabar baik datang dari pemerintah bagi masyarakat penerima bantuan sosial.
Di tengah tekanan ekonomi dan melonjaknya harga kebutuhan pokok, pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tahap 2
sebagai bentuk perlindungan sosial kepada keluarga yang masuk dalam kelompok ekonomi rentan.
Tak hanya berupa uang tunai, bantuan ini juga menyertakan tambahan dana serta bantuan pangan beras, yang disalurkan serentak mulai 5 Juni 2025.
Rincian Bantuan: Uang Tunai, Bonus, dan Beras Gratis
Penyaluran BPNT tahap kedua ini menjadi kabar yang dinanti oleh banyak keluarga penerima manfaat (KPM).
Informasi yang dihimpun dari kanal YouTube Info Bansos menyebutkan bahwa setiap KPM akan menerima:
-Rp600.000 untuk dua bulan pencairan (Mei dan Juni)
-Bonus penebalan sebesar Rp400.000
-20 kg beras (10 kg/bulan selama dua bulan)
Bantuan ini diberikan kepada 18,3 juta KPM, mayoritas berasal dari kelompok masyarakat dalam desil 1 dan 2, yaitu kategori ekonomi paling bawah dalam data kependudukan.
Penyaluran dilakukan melalui dua jalur utama: langsung ke rekening Himbara (BNI, BRI, Mandiri, BTN), atau melalui kantor pos bagi yang belum memiliki rekening.
Arahan Presiden: Bantu Warga Sebelum Pertengahan Juni
Dari hasil pemantauan redaksi pada kanal Info Bansos, disebutkan bahwa Presiden secara khusus menginstruksikan agar pencairan bantuan dipercepat.
Tujuannya adalah agar masyarakat bisa segera memanfaatkan dana tersebut menjelang tahun ajaran baru anak-anak sekolah dan kebutuhan rumah tangga lainnya yang meningkat di pertengahan tahun.
Instruksi ini ditindaklanjuti oleh Kementerian Sosial, Badan Pangan Nasional, dan lembaga lainnya dengan melakukan koordinasi intensif agar proses distribusi bantuan berjalan tanpa kendala.
Penyaluran dipastikan dimulai serentak pada minggu pertama Juni dan diharapkan tuntas dalam beberapa pekan ke depan.
Anggaran dan Validasi Data Penerima
Untuk mendukung kelancaran program ini, pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp11,93 triliun.
Angka ini mencakup pembiayaan bantuan tunai rutin, bonus tambahan, serta logistik bantuan pangan berupa beras.
Sementara itu, proses validasi data penerima juga dilakukan secara menyeluruh.
Berdasarkan audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dari total 16,5 juta data KPM, sekitar 1,9 juta nama dinyatakan tidak layak dan dikeluarkan dari daftar.
Langkah ini penting agar bantuan tepat sasaran, menghindari tumpang tindih, serta memastikan bahwa yang menerima adalah benar-benar warga yang membutuhkan.
Distribusi Beras Aman dan Tidak Ganggu Harga Petani
Bantuan beras menjadi bagian penting dalam program ini. Pemerintah menjamin bahwa distribusi beras kepada KPM tidak akan mengganggu harga gabah petani.
Dengan kata lain, bantuan sosial ini disiapkan dengan prinsip kehati-hatian agar tidak merugikan sektor pertanian.
Program pembagian beras dilakukan dengan menggandeng Perum Bulog sebagai penyedia dan penyalur utama.
Tiap keluarga akan menerima 10 kg beras per bulan selama dua bulan, atau total 20 kg. Penyaluran dilakukan langsung ke rumah-rumah warga atau melalui titik distribusi di desa/kelurahan.
Cek Nama Penerima Lewat Aplikasi Resmi
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui apakah mereka termasuk dalam penerima BPNT tahap 2, bisa melakukan pengecekan melalui:
-Aplikasi Cek Bansos Kemensos
-Website resmi Kemensos
-Pendamping PKH/BPNT di wilayah masing-masing
Perlu ditegaskan bahwa tidak ada pungutan biaya untuk menerima bantuan ini.
Jika ada oknum yang meminta uang dengan janji mempercepat pencairan, segera laporkan ke dinas sosial setempat atau pihak berwenang.
Pemerintah Hadir untuk Warga Kecil
Melalui program BPNT tahap 2 ini, pemerintah kembali menunjukkan keberpihakannya pada masyarakat kecil.
Di tengah tantangan ekonomi dan ketidakpastian global, langkah konkret seperti bantuan tunai dan pangan menjadi bentuk nyata kehadiran negara dalam menjaga kesejahteraan rakyat.
Program ini juga diharapkan dapat membantu meringankan beban para orang tua menjelang tahun ajaran baru, membantu stabilisasi daya beli, dan menjadi penopang sementara dalam pemulihan ekonomi masyarakat bawah.
Bagi para penerima manfaat, ini bukan sekadar angka di rekening atau karung beras di dapur, tapi bentuk nyata perhatian negara kepada rakyatnya.
Semoga penyaluran berjalan lancar, tepat waktu, dan memberi manfaat besar bagi para penerima. (*)
Sumber Youtube Info Bansos