SOKOGURU, JAKARTA: Menyambut musim haji 1446 Hijriah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan kinerja positif.
Seluruh kuota calon jemaah haji dari BSI untuk tahun ini telah 100% melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebelum tenggat waktu 25 April 2025.
Hal ini menjadi sinyal kuat tingginya antusiasme masyarakat terhadap keberangkatan haji melalui layanan syariah.
Plt. Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta, menegaskan bahwa BSI siap memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia, mulai dari fase persiapan hingga berada di Tanah Suci.
Baca juga: Cicil Emas BSI Tembus Rp7,3 Triliun! Masyarakat Ramai-Ramai Nabung Emas untuk Masa Depan
Beragam layanan disiapkan, mulai dari manasik haji, penukaran uang riyal di kantor cabang BSI, hingga kartu debit mabrur yang dapat digunakan untuk transaksi di Mekkah dan Madinah.
Tak hanya itu, BSI juga menyediakan call center 14040 yang siap melayani jemaah secara real-time.
“Pemberangkatan kloter pertama calon jemaah haji dimulai pada 2 Mei dan kloter terakhir berangkat pada 31 Mei 2025. Saat ini, total calon jemaah yang terdaftar dalam antrean haji BSI mencapai 3,36 juta orang,” ujar Bob.
Mulai Rencanakan Haji Sejak Dini
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam merencanakan ibadah haji, BSI menghadirkan produk BSI Tabungan Haji Indonesia yang dirancang praktis dan terjangkau.
Dengan setoran awal hanya Rp100 ribu, nasabah bisa mulai menabung tanpa biaya administrasi bulanan maupun biaya autodebet.
BSI juga mempermudah pembukaan rekening dan pendaftaran porsi haji secara online melalui aplikasi BSI Mobile dan BYOND by BSI.
Baca juga: Harga Emas Melonjak! BSI Tawarkan Cara Investasi Emas Syariah Tanpa Ribet
Bahkan bagi anak-anak, tersedia produk Tabungan Haji Muda Indonesia yang bisa dibuka sejak usia 0 tahun.
Anak yang memiliki rekening tersebut bisa mendaftar porsi haji sejak usia 12 tahun, menjadikan perencanaan haji semakin matang sejak dini.
BSI juga memiliki program Abatana, sebuah solusi tabungan haji dengan sistem autodebet dari rekening utama, dengan setoran ringan mulai dari Rp100 ribu per bulan.
Selain itu, program MAXI (Mabrur Extra Rezeki) turut memberikan insentif menarik berupa souvenir atau perlengkapan ibadah bagi nasabah yang meningkatkan saldo tabungan hajinya.
Investasi Emas Jadi Alternatif Dana Haji
Melihat tren biaya haji yang terus meningkat setiap tahun, BSI juga mendorong nasabah untuk menyiapkan dana ibadah melalui investasi emas.
Menabung atau mencicil emas kini bisa menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan keberangkatan haji 5–10 tahun ke depan.
Baca juga: Harga Emas Melejit, Saldo Emas Digital di BSI Tembus Rp772 Miliar
“Emas merupakan instrumen safe haven yang tidak hanya aman, tetapi juga cenderung naik nilainya. Ini bisa menjadi solusi cerdas agar selisih biaya haji ke depan tidak terasa berat,” ujar Bob.
BSI mencatat perbandingan yang menarik antara biaya haji dalam rupiah dan gram emas:
* Tahun 2023: Rp49,8 juta (setara 55,3 gram emas)
* Tahun 2024: Rp55,6 juta (42,7 gram emas)
* Tahun 2025: Rp60,2 juta (37,6 gram emas)
* Proyeksi 2026: Rp65,2 juta (32,6 gram emas)
Meski nominal biaya terus naik, jumlah emas yang dibutuhkan justru turun karena harga emas yang meningkat.
Ini menunjukkan bahwa menyimpan dana haji dalam bentuk emas dapat memberikan perlindungan terhadap inflasi biaya.
“Dengan tren ini, kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa investasi logam mulia adalah strategi cerdas untuk mewujudkan impian berhaji,” pungkas Bob. (SG-2)