Soko Berita

Berburu Emas di Sungai Eufrat yang Mengering, Sesuai Hadis Nabi Ini Tanda Menjelang Hari Kiamat?

Ratusan warga Suriah serbu Sungai Eufrat yang mengering untuk mencari emas mentah. Fenomena ini memicu demam emas, ekonomi mikro, dan pertanyaan geologis.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Sokoguru.Id
07 Agustus 2025
<p>Penampakan kondisi Sungai Eufrat yang mengering. Banyak warga sekitar berburu emas. (Foto: Instagram/@dhanikiddrock_mv).</p>

Penampakan kondisi Sungai Eufrat yang mengering. Banyak warga sekitar berburu emas. (Foto: Instagram/@dhanikiddrock_mv).

SOKOGURU - Kekeringan ekstrem yang melanda Sungai Eufrat di pedesaan Raqqa, Suriah, justru mengungkap sebuah fenomena langka, yang dengan cepat memicu warga berburu emas.

Banyak warga secara spontan menyerbu bantaran sungai yang mengering setelah menemukan gundukan tanah berkilau di dasarnya.

Tanpa peralatan memadai dan tanpa pengawasan, mereka mendirikan tenda-tenda darurat, untuk memulai menggali siang hingga malam.

Seperti yang diceritakan seorang warga kepada media lokal, semula hanya rasa penasaran, tetapi kini fenomena ini sudah menjadi harapan besar banyak orang.

"Awalnya hanya rasa penasaran, tapi sekarang semua orang ikut mencari. Ini seperti mimpi," kata kepada Shafaq News, dikutip Kamis (7/8).

Dampak Ekonomi dan Kurangnya Regulasi

Fenomena pencairan emas ini secara tidak terduga memicu aktivitas ekonomi mikro di wilayah tersebut.

Permintaan akan peralatan tambang sederhana melonjak, menyebabkan harga-harga kebutuhan meroket.

Selain itu, calon informal mulai bermunculan di desa-desa terdekat untuk memfasilitasi kebutuhan bagi para pencair emas.

Namun, maraknya aktivitas ini tidak diimbangi dengan regulasi atau pengawasan yang memadai.

Para penambang beroperasi tanpa izin resmi, yang menimbulkan risiko serius terhadap keselamatan mereka sendiri, dan juga kelestarian lingkungan.

Tanpa adanya aturan yang jelas, kegiatan ini berpotensi menimbulkan dampak negatif yang jangka panjang.

Peringatan Ahli Geologi dan Pertentangan Ilmiah

Di tengah antusiasme warga, para ahli geologi mencoba meredam euforia penambangan emas di Sungai Eufrat.

Seorang insinyur geologi, Khaled al-Shammari mengingatkan, jika kilauan yang terlihat belum tentu berasal dari emas.

Ia menjelaskan, jika sedimen berkilau tersebut bisa saja berasal dari mineral lain. Dengan demikian, diperlukan penelitian ilmiah untuk membuktikan kandungan sebenarnya dari temuan tersebut.

"Sedimen berkilau bisa saja berasal dari mineral lain. Hanya analisis geologi yang bisa memastikan kandungan emasnya," ujar Khaled.

Hadis Nabi Terkait Tanda Hari Kiamat

Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian secara ekonomi dan geologi, melainkan juga memicu interpretasi keagamaan.

Banyak warga yang mengaitkannya dengan hadis Nabi Muhammad SAW, yang menyebutkan tentang 'gunung emas' yang akan muncul di Sungai Eufrat menjelang Hari Kiamat.

Cendekiawan Islam, Assad al-Hamdani mengkonfirmasi keaslian hadis tersebut dalam tradisi Sunni. Tapi, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menafsirkan peristiwa ini secara gegabah.

"Kita perlu pendekatan ilmiah dan teologis yang mendalam, sebelum menghubungkan fenomena alam dengan eskatologi agama," ujarnya.

Surat Eufrat merupakan urat nadi peradaban kuno Mesopotamia, kini menghadapi masalah serius akibat penurunan debit air.

Pembangunan bendungan di negara hulu dan dampak perubahan iklim telah menyebabkan kekeringan parah, serta perselisihan terkait hak air antar negara.(*)