SOKOGURU - Belakangan ini, informasi mengenai pencairan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tahap 2 tahun 2025 ramai beredar di media sosial. Banyak pihak mengklaim bahwa dana bantuan sudah memasuki tahap akhir dan siap dicairkan. Namun, benarkah kabar tersebut?
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kanal terpercaya kemensos per tanggal 27 Mei 2025, kabar tersebut belum sepenuhnya akurat. Hasil pengecekan sistem bansos menunjukkan bahwa meskipun periode penyaluran April–Juni 2025 sudah terlihat, status bantuan PKH masih belum mencapai tahap final closing.
Beberapa data penting seperti jumlah penerima (KPM) dan informasi sistem keuangan negara (Omspan) masih kosong. Ini artinya proses masih dalam tahap awal, yaitu seleksi dan penentuan daftar Keluarga Penerima Manfaat.
Tiga Tahap Penting Sebelum Bansos Cair
Perlu diketahui, proses penyaluran bansos tidak dilakukan secara instan. Setidaknya ada tiga tahap yang harus dilalui:
Penentuan KPM – Pemilihan calon penerima berdasarkan data terkini.
Evaluasi Komponen – Verifikasi kelayakan dan komponen bantuan yang diterima.
Final Closing – Tahap akhir validasi data dan persiapan pencairan ke rekening penerima.
Saat ini, proses masih berada pada tahap pertama. Jadi, klaim bahwa bantuan sudah masuk ke tahap akhir belum dapat dipastikan kebenarannya.
Kapan Bansos Akan Cair?
Menurut sumber yang sama, dalam waktu sekitar dua minggu ke depan diperkirakan akan ada pembaruan progres. Jika tahap evaluasi dan finalisasi berjalan lancar, pencairan bisa segera dilakukan setelah seluruh verifikasi selesai.
Masyarakat diminta untuk tidak panik dan terus memantau informasi resmi, baik melalui website DTKS maupun pendamping desa setempat.
Isu Pemangkasan 1,7 Juta KPM: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Isu lain yang berkembang adalah kabar bahwa 1,7 juta penerima bantuan tidak akan mendapatkan dana pada tahap ini. Terkait hal tersebut, dijelaskan bahwa saat ini memang sedang dilakukan pembaruan data berdasarkan indeks kesejahteraan terbaru.
Beberapa nama yang sebelumnya terdaftar sebagai penerima ternyata masuk dalam kategori desil 6 ke atas—bahkan ada yang desil 10—yang artinya mereka dianggap sudah tidak memenuhi syarat sebagai penerima bantuan. Namun demikian, jumlah pasti KPM yang dicoret masih menunggu proses pemadanan data lebih lanjut.
Baca Juga:
Jangan Terjebak Hoaks, Cek Sumber Resmi
Kemunculan informasi di media sosial kerap menimbulkan kebingungan. Padahal, hingga saat ini proses masih berjalan dan belum masuk ke tahap pencairan. Keluarga Penerima Manfaat diimbau untuk bersabar dan tidak langsung mempercayai informasi yang belum dikonfirmasi.
Selalu cek melalui DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) atau akun resmi Kementerian Sosial dan saluran informasi terpercaya. (*)
