Soko Berita

Bandung Perketat Pemeriksaan Hewan Kurban Jelang Iduladha 2025, 30% Belum Layak Potong!

Jelang Iduladha 2025, Bandung perketat cek hewan kurban. 30% belum layak potong. Aplikasi e-Selamat & larangan plastik jadi perhatian Wali Kota Bandung Farhan.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
03 Juni 2025
<p>Wali Kota Muhammad Farhan melakukan inspeksi di Pusat Kesejahteraan Kavaleri (Pussenkav) Turangga, Kota Bandung, Selasa 3 Juni 2025.(Dok.Pemkot Bandung)</p>

Wali Kota Muhammad Farhan melakukan inspeksi di Pusat Kesejahteraan Kavaleri (Pussenkav) Turangga, Kota Bandung, Selasa 3 Juni 2025.(Dok.Pemkot Bandung)

SOKOGURU, BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung bergerak cepat menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H dengan memperketat pemeriksaan kesehatan hewan kurban. 

Wali Kota Muhammad Farhan bahkan turun langsung melakukan inspeksi di Pusat Kesejahteraan Kavaleri (Pussenkav) Turangga, Kota Bandung, Selasa 3 Juni 2025.

Dari sekitar 10.000 hewan kurban yang masuk ke Bandung hingga awal Juni 2025, sebanyak 30% dinyatakan belum layak potong, terutama karena usia yang belum memenuhi syariat. 

Baca juga: Hendak Berkurban? Ini Alasan Mengapa Rambut dan Kuku Tak Boleh Dipotong

70 Persen atau 7.000 Ekor Hewan Kurban Dinyatakan Sehat 

Sementara 70% atau sekitar 7.000 ekor telah dinyatakan sehat dan siap dijadikan hewan kurban.

Dok.Pemkot Bandung.

Tak hanya soal kesehatan hewan, Pemkot Bandung juga meluncurkan aplikasi e-Selamat, sistem digital inovatif yang memungkinkan masyarakat memeriksa status kesehatan hewan kurban hanya dengan memindai QR code pada “kalung sehat” yang dipasang di setiap hewan yang lolos uji.

Baca juga: MUI Umumkan Iduladha Jatuh pada 6 Juni 2025, Umat Islam Diimbau Puasa dan Berkurban

“Dengan e-Selamat, masyarakat bisa tahu langsung status kesehatan hewan kurban. Ini bentuk transparansi dan jaminan keamanan,” ujar Farhan.

Farhan Larang Plastik Sekali Pakai, Tawarkan Alternatif Daur Ulang

Isu lingkungan juga menjadi perhatian serius. Farhan menyebutkan perlunya menghindari penggunaan plastik sekali pakai sebagai pembungkus daging kurban. Bila tetap digunakan, plastik harus bisa didaur ulang.

“Jujur saja, saat ini sampah plastik justru lebih mudah dikelola daripada organik. Tapi tetap harus kita kontrol,” jelas Farhan.

Baca juga: Pahala Berlipat! Doa Kurban yang Harus Dibaca Saat Menyembelih Hewan

Ia menyoroti Pasar Gedebage sebagai contoh lokasi yang sudah punya sistem pengelolaan sampah organik yang baik dan bisa jadi percontohan.

Gunakan RPH dan Tukang Potong Bersertifikat

Warga juga diimbau melakukan pemotongan di Rumah Potong Hewan (RPH) resmi milik pemerintah di Ciroyom dan Cisaranten atau RPH swasta. Ini untuk memastikan hewan dipotong secara aman oleh tenaga bersertifikat.

Dok.Pemkot Bandung.

“Hewan stres sebelum dipotong bisa membahayakan. Penanganannya harus profesional,” tegasnya.

Jelang Iduladha: Minat Beli Naik, Kualitas Hewan Lebih Baik

Meskipun angka penjualan hewan belum mencapai target 16.000 seperti tahun lalu, Farhan optimis tren penjualan akan naik seiring waktu tersisa, termasuk masa tasyrik.

“Dari sisi kualitas, tahun ini lebih baik. Para pedagang juga terlihat mulai jualan lebih awal. Banyak hewan datang dari Garut, Tasikmalaya, bahkan peternakan lokal di Bandung juga mulai tumbuh,” tutup Farhan