SOKOGURU - Setiap perayaan Hari Raya Idul Adha, mungkin ada pertanyaan yang sama sering muncul di kalangan umat Islam, yakni apakah boleh makan atau minum sebelum sholat Idul Adha.
Meski ini tampak sepele, apa yang dianjurkan sebelum sholat Idul Adha sebenarnya memiliki dasar hukum serta anjuran khusus dari Rasulullah SAW.
Berbeda dengan Hari Raya Idul Fitri, yang dianjurkan untuk makan dan minum terlebih dahulu sebelum shalat Id. Pada Idul Adha, justru umat Islam disarankan untuk menahan diri dari makan dan minum hingga ibadah sholat itu selesai.
Baca Juga:
Anjuran ini bukan sekadar tradisi yang diwariskan, tetapi merupakan bagian dari sunnah yang memiliki makna sombolik dan spiritual mendalam.
Tetapi, apakah larangan ini berlaku untuk semua orang?
Anjuran Tidak Makan dan Minum Sebelum Shalat Idul Adha
Melansir dari laman Kemenag.go.id, berbagi sumber literatur Islam menjelaskan terkait anjuran untuk menahan diri dari makan dan minum sebelum sholat Idul Adha.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW, yang baru menikmati daging kurban setelah melaksanakan shalat.
Berbeda dengan Idul Fitri, yang justru disarankan untuk sarapan sebelum shalat Id. Untuk itu, anjuran tidak makan pada Idul Adha menjadi ciri khas yang memiliki makna spiritual.
Baca Juga:
Sehingga bisa diartikan untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk berkurban sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT.
Kemudian, anjuran tidak makan sebelum sholat Idul Adha ini berfungsi sebagai pembeda antara hari-hari biasa, dan hari raya lainnya.
Sebab Idul Adha berlandaskan semangat syariat untuk menciptakan kesadaran kebersamaan terkait makna pengorbanan, dan ibadah berjamaah yang puncaknya adalah berkurban.
Namun larangan makan dan minum ini hanya berlaku sebelum hingga selesai sholat Idul Adha, setelah kembali ke rumah masing-masing.
Ini berdasarkan keterangan yang menyebutkan, jika Rasulullah SAW baru menyantap makanan dan minum setelah menyelesaikan ibadah shalat Idul Adha.
Penjelasan Tidak Boleh Makan dan Minum Sebelum Shalat Idul Adha
Satu di antara penjelasan yang mendorong umat Islam untuk tidak makan dan minum sebelum sholat Idul Adha, adalah agar mereka dapat merasakan keistimewaan hari itu dengan penuh khusyuk.
Hal ini juga bertujuan untuk mengarahkan perhatian sepenuhnya pada ibadah bukan pada kebutuhan fisik.
Baca Juga:
Dengan menahan diri dari makan dan minum sebelum shalat Idul Adha, umat Islam secara simbolis menunjukkan kesabaran serta penyerahan diri kepada Allah.
Makan baru akan dikonsumsi setelah pelaksanaan ibadah, dan penyembelihan hewan kurban sebagai ungkap syukur atas nikmat serta pengampunan yang diberikan Allah SWT.
Berdasarkan Mazhab Syafi'i, anjuran tidak makan sebelum shalat Idul Adha berlaku untuk semua umat Islam, baik yang berkurban maupun tidak.
Ini merupakan bagian dari ittiba' atau meneladani Rasullah SAW, serta dianggap sebagai sunnah yang kuat dan harus dilestarikan umat Islam di seluruh dunia.
Di sisi lain, Mazhab Hanafiyah dan Hambali berpendapat, jika anjuran ini lebih ditujukan kepada mereka yang akan melaksanakan ibadah kurban.
Bagi mereka yang tidak melakukan kurban, tidak ada kewajiban untuk mengikuti waktu penyembelian, sehingga diperolehkan untuk makan sebelum sholat Idul Adha.
Baca Juga:
Meski terdapat perbedaan pandangan di antara mazhab-mazhab ini, semua sepakat jika larangan makan dan minum sebelum shalat Idul Adha bukanlah suatu kewajiban, tetapi sekadar anjuran yang mengandung hikmah. (*)