SOKOGURU - Siapa sangka, dengan 1.800 tayangan video di Facebook, seorang kreator konten hanya menerima bayaran sebesar 0,01 dolar Amerika atau sekitar Rp160.
Fakta ini membuat banyak kreator pemula terkejut dan bertanya-tanya: apakah monetisasi konten di Facebook masih sepadan dengan usaha yang dikeluarkan?
Sementara sebagian konten kreator bisa meraup puluhan hingga ratusan dolar dari satu video viral, sebagian lainnya justru hanya memperoleh recehan digital.
Mekanisme pembayaran per 1.000 view
Inilah kenyataan baru yang muncul dari sistem monetisasi terbaru Facebook Profesional.
Dalam sebuah tayangan video yang diunggah oleh kanal Andra Jen, terungkap bagaimana mekanisme pembayaran per 1.000 view pada fitur monetisasi konten Facebook yang kini hanya menghasilkan sekitar 0,01 dolar.
Padahal sebelumnya, sistem monetisasi dapat memberi imbalan lebih besar untuk video dengan tayangan serupa.
Kreator Andra Jen menjelaskan bahwa perubahan sistem ini membuat perbedaan signifikan dalam penghasilan.
Ia mencontohkan salah satu video miliknya yang mendapatkan 1.804 view, namun hanya memperoleh 0,01 dolar. Jumlah tersebut tentu sangat jauh dari ekspektasi.
Para kreator konten pemula harus berpikir ulang
Monetisasi konten merupakan program Facebook Profesional yang memungkinkan kreator untuk memperoleh penghasilan dari konten yang mereka unggah.
Namun, besarnya penghasilan kini sangat bergantung pada durasi video, jumlah tayangan, hingga tingkat keterlibatan pengguna.
Kondisi ini membuat para kreator konten pemula harus berpikir ulang dan bekerja lebih keras.
Untuk memperoleh 1 dolar saja, diperlukan minimal 10.000 view jika nilai per 1.000 view hanya 0,01 dolar.
Perubahan sistem monetisasi ini mulai diberlakukan Facebook sejak pertengahan 2024.
Facebook kini menekankan pentingnya video berdurasi minimal 15 detik, karena video pendek cenderung menghasilkan iklan lebih sedikit dan pendapatan lebih rendah.
Peluang monetisasi dari fitur video panjang
Dampaknya, kreator yang terbiasa membuat video singkat harus menyesuaikan strategi.
Video dengan durasi lebih panjang dan tingkat interaksi tinggi kini menjadi kunci untuk mendapatkan pendapatan yang lebih layak.
Andra Jen juga menekankan bahwa peluang penghasilan tidak hanya berasal dari video reels.
Facebook kini membuka peluang monetisasi dari fitur lainnya seperti video panjang, fitur cerita (stories), dan bahkan fitur langganan atau bintang dari para penggemar.
Meski demikian, banyak kreator baru merasa frustrasi karena untuk bisa mendapatkan undangan monetisasi saja tidak mudah.
Facebook menerapkan standar tertentu terkait jumlah pengikut, kualitas konten, dan keterlibatan audiens sebelum memberikan akses monetisasi.
Lalu bagaimana nasib kreator pemula? Menurut Andra Jen, kunci utama adalah konsistensi.
Sistem monetisasi yang semakin dinamis
Perbedaan pendapatan juga tergantung pada akun masing-masing. Beberapa akun dengan pengikut yang besar dan konten menarik bahkan bisa mendapatkan bayaran lebih tinggi dari iklan yang muncul dalam video mereka.
Hingga saat ini, Facebook belum memberikan pernyataan resmi terkait penurunan nilai monetisasi per 1.000 view.
Namun, banyak komunitas kreator sudah mulai membagikan pengalaman mereka secara terbuka di media sosial untuk saling memberi masukan dan strategi.
Dengan sistem monetisasi yang semakin dinamis, para kreator dihadapkan pada tantangan baru: bukan hanya kreatif dalam membuat konten, tetapi juga cerdas dalam memahami algoritma dan strategi pemasaran digital. (*)
