SOKOGURU, BANDUNG – Kota Bandung menyatakan komitmennya untuk menjadi pusat riset dan inovasi sistem energi baru di Indonesia.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan dalam audiensi bersama delegasi International Electrotechnical Commission (IEC) di Balai Kota Bandung, Jumat (25/4/2025).
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bertajuk “Research Collaboration on Cyber Physical System Security for Distributed Energy Resources between Japan and Indonesia” yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dalam pengembangan energi masa depan.
Kota Bandung Terbuka Terhadap Kolaborasi Internasional
Farhan menjelaskan bahwa Kota Bandung sangat terbuka terhadap kolaborasi internasional, terutama yang mendukung pembangunan sistem kota yang terpadu, cerdas, dan berkelanjutan.
Baca juga:
Menurut Farhan, meningkatnya penggunaan internet turut berdampak pada lonjakan kebutuhan energi, sehingga dibutuhkan strategi energi yang adaptif dan aman.
“Semakin tinggi penggunaan internet, semakin besar pula konsumsi energinya,” ucapnya.
Dok.Pemkot Bandung.
“Karena itu, strategi ekonomi kami juga mempertimbangkan peningkatan konsumsi energi per kapita untuk mempercepat pertumbuhan,” ujar Farhan.
Baca juga:
Lebih lanjut, Farhan menekankan pentingnya keamanan sistem energi agar distribusi daya tetap andal, mengingat keterkaitan erat antara sektor digital, teknologi, dan kehidupan masyarakat modern.
“Kota Bandung siap menjadi mitra kolaboratif dalam pengembangan teknologi dan energi masa depan, termasuk dalam penerapan sistem keamanan energi berbasis digital,” tegasnya.
Kolaborasi Panjang Antara Kejo University dan ITB
Dalam forum tersebut, Prof. Dr. Jun Murai dari Universitas Keio, Jepang, turut menyoroti kolaborasi panjang antara Keio University dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah terjalin sejak 1995.
Kerja sama ini telah melibatkan lebih dari 25 universitas se-Asia Tenggara dalam bidang pelatihan SDM, pengembangan internet, hingga riset berbasis komunitas.
Baca juga:
Sementara itu, Prof. Dr. Masaki Umejima, Koordinator Smart Energy Development Plan dari IEC, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang mengembangkan Cyber-Physical Security Framework (CPSF) dan Energy Aggregation Business System (ERAB) sebagai sistem keamanan dan distribusi energi masa depan.
Dok.Pemkot Bandung.
“Kami berharap Kota Bandung bisa menjadi pusat sistem energi baru di Indonesia,” jelasnya.
“Kolaborasi dengan ITB dan Telkom University adalah langkah awal menuju sistem energi yang lebih aman dan terdistribusi,” ungkap Masaki.
Dengan visi menjadi kota pusat inovasi energi dan teknologi, Bandung semakin mantap dalam membangun ekosistem kolaboratif antara akademisi, pemerintah, dan komunitas internasional untuk menjawab tantangan energi global di masa depan. (SG-2) (*)