SOKOGURU – Bayangkan Anda sudah bekerja keras membuat konten, begadang mengedit video, lalu saat pengajuan monetisasi… ditolak mentah-mentah!
Sementara di sisi lain, ada konten kreator yang baru sebulan bikin video sudah meraup puluhan juta rupiah. Kok bisa?
Situasi seperti ini sering terjadi di dunia digital. Banyak kreator pemula berpikir bahwa satu-satunya cara mendapatkan uang dari media sosial adalah melalui monetisasi.
Padahal, ada banyak peluang lain yang lebih cepat dan menguntungkan. Fitur monetisasi memang penting, tetapi mengejarnya tanpa strategi justru bisa membuat frustasi.
Dua platform afiliasi yang paling populer
Bagi para kreator yang sedang berjuang, ada beberapa cara lain untuk mendapatkan penghasilan di media sosial tanpa harus menunggu monetisasi. Salah satunya adalah dengan menjadi affiliator.
Program afiliasi memungkinkan kreator mendapatkan komisi dengan membagikan tautan produk melalui media sosial mereka.
Di Indonesia, dua platform afiliasi yang paling populer adalah Shopee Affiliate dan Tokopedia Affiliate.
Kreator hanya perlu membagikan link produk di media sosial mereka, dan setiap pembelian melalui link tersebut akan menghasilkan komisi.
Tanpa syarat ribet, tanpa minimal pengikut, dan langsung bisa dimulai!
Produk yang berbeda hanya dikemas ulang
Selain afiliasi, menjual produk sendiri juga bisa menjadi sumber penghasilan yang besar.
Banyak kreator sukses membangun bisnis dari nol dengan menjual produk yang sesuai dengan audiens mereka.
Misalnya, jika konten mereka tentang kecantikan, mereka bisa menjual skincare. Jika mereka sering membahas gadget, mereka bisa menjual aksesoris elektronik.
Menariknya, banyak brand skincare di pasaran sebenarnya berasal dari pabrik yang sama.
Produk yang berbeda hanya dikemas ulang dengan branding yang berbeda.
Ini berarti, siapa pun bisa membuat merek skincare sendiri tanpa harus memiliki pabrik atau laboratorium.
Cukup bekerja sama dengan produsen dan menciptakan identitas merek yang unik.
Namun, jika memulai bisnis terasa terlalu rumit, ada alternatif lain yang lebih sederhana: menjadi reseller.
Monetisasi di platform seperti Facebook dan YouTube
Dengan modal kecil atau bahkan tanpa modal, reseller bisa menjual produk dari supplier dan mengambil keuntungan dari setiap transaksi.
Setelah mencoba afiliasi dan bisnis, barulah kreator bisa mempertimbangkan monetisasi sebagai langkah berikutnya.
Monetisasi di platform seperti Facebook dan YouTube memang menguntungkan, tetapi membutuhkan waktu dan usaha.
Algoritma terus berubah, dan hanya konten kreatif yang akan mendapatkan perhatian lebih dari platform.
Dulu, banyak video "tidak jelas" bisa viral dengan mudah. Namun sekarang, Facebook dan YouTube semakin ketat dalam menampilkan konten yang berkualitas.
Kreator yang hanya mengandalkan trik viral tanpa memberikan nilai tambah akan kesulitan bersaing.
Menggunakan kode afiliasi
Sebaliknya, kreator yang membangun konten dengan nilai dan kreativitas tinggi akan lebih mudah berkembang.
Semakin tinggi nilai yang diberikan kepada audiens, semakin besar peluang untuk mendapatkan kerja sama dengan brand, endorsement, dan iklan.
Jangan lupakan juga strategi membangun komunitas. Penonton yang loyal akan lebih mungkin membeli produk, menggunakan kode afiliasi, atau mendukung kreator melalui berbagai platform pendukung seperti Patreon atau Ko-Fi.
Kesalahan terbesar kreator pemula adalah langsung ingin mendapatkan uang dari monetisasi tanpa membangun audiens terlebih dahulu.
Padahal, membangun audiens adalah langkah pertama sebelum mulai menghasilkan uang.
Jadi, daripada hanya mengejar monetisasi, fokuslah pada membangun nilai dan komunitas yang kuat.
Dengan begitu, peluang penghasilan akan datang dari berbagai arah, bukan hanya dari iklan yang muncul di video.
Karena pada akhirnya, monetisasi hanyalah bonus. Kreator yang sukses adalah mereka yang tidak hanya bergantung pada satu sumber pendapatan, tetapi mampu memanfaatkan berbagai strategi untuk mendapatkan keuntungan di dunia digital. (*)