SOKOGURU - Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 tahap 2 segera cair untuk 8,7 juta pekerja di seluruh Indonesia. 

Program ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah, BPJS Ketenagakerjaan, dan Pos Indonesia. 

Ada 4 jalur pencairan dana yang disiapkan untuk memudahkan penerima. Simak selengkapnya!

Pemerintah kembali meluncurkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2025, sebagai bentuk dukungan bagi pekerja aktif di tengah dinamika ekonomi nasional. 

BSU tahap 2 ini dirancang untuk membantu meringankan beban jutaan buruh dan karyawan dengan pendapatan rendah.

Penyaluran bantuan ini melibatkan kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), BPJS Ketenagakerjaan, dan PT Pos Indonesia. 

Kolaborasi ini memastikan distribusi dana berjalan transparan, tepat sasaran, dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Program BSU 2025 tahap 2 menargetkan sebanyak 8,7 juta pekerja formal sebagai penerima manfaat. 

Pekerja yang memenuhi kriteria akan menerima dana bantuan sesuai kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan.

Bagi pekerja yang ingin mendapatkan bantuan ini, terdapat dua syarat utama. 

Pertama, pekerja harus berpenghasilan di bawah Rp3.500.000 per bulan. 

Kedua, belum pernah menerima bantuan sosial lain seperti PKH, Kartu Prakerja, atau BPUM.

Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris, menjelaskan teknis penyaluran BSU.

“Penyaluran BSU 2025 menggunakan sistem open payment dan pengecekannya dapat dilakukan melalui aplikasi Pospay,” ujar Haris pada 2 Juli 2025.

Masyarakat kini dapat mengecek status penerimaan BSU secara mandiri melalui aplikasi Pospay, yang menjadi platform resmi dari PT Pos Indonesia dalam mendukung transparansi dan efisiensi proses penyaluran dana bantuan.

PT Pos Indonesia telah menyiapkan empat jalur pencairan BSU 2025 tahap 2 yang bisa dimanfaatkan oleh pekerja. 

Ini merupakan bentuk inovasi untuk memberikan akses yang merata kepada seluruh penerima di berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil.

1. Pengambilan Langsung di Kantor Pos

Penerima dapat langsung mengambil dana BSU di Kantor Pos terdekat yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Opsi ini menjadi pilihan utama bagi penerima yang mudah mengakses layanan Pos Indonesia secara langsung.

2. Penyaluran Melalui Komunitas Perusahaan

Jalur kedua dilakukan melalui komunitas di perusahaan tempat penerima bekerja. 

Dengan metode ini, pencairan dilakukan secara kolektif, sehingga proses distribusi bisa lebih cepat dan terkoordinasi.

3. Lewat Aplikasi Pos Giro Cash (PGC)

Jalur ketiga menggunakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC), yang dirancang khusus untuk daerah dengan keterbatasan sinyal atau minim akses internet. Solusi ini menjadi andalan di wilayah terpencil.

4. Layanan Antar Langsung oleh Petugas Pos

PT Pos Indonesia juga menyiapkan layanan pengantaran langsung ke rumah penerima. 

Ini berlaku untuk pekerja yang memiliki keterbatasan fisik atau kondisi khusus yang membuat mereka tidak dapat mengambil bantuan secara langsung.

Perlu diketahui, sebagian besar BSU tetap disalurkan melalui bank-bank Himbara seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BSI. 

Namun, penyaluran melalui Pos Indonesia tetap diutamakan untuk pekerja yang belum memiliki rekening bank.

Dengan berbagai jalur penyaluran yang disediakan, pemerintah berharap bantuan tahap kedua ini dapat segera diterima oleh 8,7 juta pekerja. 

Masyarakat diharapkan aktif mengecek informasi dan segera mencairkan dana jika telah terdaftar. (*)