SOKOGURU - Ada yang pernah mengalami ini juga? Sudah beli emas Antam, disimpan rapi-rapi, tetapi ketika dijual dihargai lebih murah dari emas cetakan baru. Padahal berat dan kadar emasnya sama.
Jual beli emas walau keluaran Antam sekalipun tetap harus jeli. Karena walau sama-sama emas, bila tahun cetakannya berbeda, akan dihargai lebih murah dibandingkan emas Antam cetakan baru, meskipun kadar dan beratnya sama.
Bagi banyak orang, ini tentu membingungkan. Bukankah emas ya tetap emas? Apalagi kalau sama-sama dari Antam dan sudah tersertifikasi?
Ternyata, ada beberapa alasan yang bisa menjelaskan mengapa harga jual kembali emas Antam bisa berbeda, tergantung cetakan dan tahun produksinya.
Baca Juga:
Seperti dikutip dari kanal YouTube Halo Emas, ada beberapa alasan yang membuat harga jual kembali bisa berbeda, yaitu:
1. Harga Emas Antam vs Harga Emas Dunia
Dengan harga emas Antam 1 gram di situs logammulia.com (pada saat video dibuat Januari 2022) berada di kisaran Rp950.000, belum termasuk pajak.
Tapi kalau melihat situs goldprice.org, harga emas dunia saat itu berada di angka Rp850.929 per gram. Artinya, ada selisih sekitar Rp100.000 per gram antara harga jual Antam dan harga emas internasional.
Selisih ini bukan tanpa alasan. Antam sebagai produsen tentu memperhitungkan biaya cetak, sertifikasi, distribusi, dan margin keuntungan. Tapi yang menarik adalah saat ingin menjual kembali emas tersebut ke Antam—harga buyback-nya justru lebih dekat ke harga emas dunia, yaitu sekitar Rp853.000 per gram.
Jadi secara kasar, Antam mengambil margin di awal saat menjual ke kita, tapi tidak mengambil margin lagi saat membeli kembali. Sistem ini bisa dimaklumi, tapi di sinilah kita mulai melihat kenapa harga jual kembali bisa terasa “lebih rendah”.
2. Kenapa Cetakan Lama Lebih Murah?
Berdasarkan pengalaman konten kreator kanal YouTube Halo Emas menjual langsung ke toko-toko emas, banyak dari mereka menganggap emas Antam cetakan baru lebih mudah dijual kembali karena lebih update dan lebih dikenal konsumen umum.
Cetakan baru juga umumnya lebih rapi, modern, dan dianggap lebih secure karena ada fitur keamanan tambahan seperti QR code dan desain baru dari Logam Mulia.
Sementara itu, emas cetakan lama sering dianggap kurang praktis karena tidak semua toko bersedia menerimanya tanpa tes ulang. Bahkan ada toko yang meminta tambahan biaya untuk melakukan pengecekan ulang kadar emasnya.
Secara teknis, kadar emasnya tetap 99,99%. Tapi dari sisi pasar, persepsi soal keaslian dan kemudahan verifikasi sangat mempengaruhi harga.
Ada yang pernah ngalamin ini juga? Sudah beli emas Antam, disimpan rapi-rapi, eh pas dijual malah dihargai lebih murah dari emas cetakan baru. Padahal berat dan kadar emasnya sama.
Ternyata, perbedaan cetakan bisa bikin harga jual kembali jadi beda. Di video kanal Halo Emas, dijelaskan kenapa hal ini bisa terjadi. Yuk, kita bahas satu per satu.
3. Saran Untuk yang Akan Investasi Emas
Bagi Anda yang ingin membeli emas Antam sebagai investasi jangka panjang dan berniat menyimpannya selama bertahun-tahun, maka perbedaan harga antara cetakan lama dan baru mungkin tidak terlalu berpengaruh.
Tapi bagi Anda yang berencana menjual kembali dalam waktu dekat, ada baiknya membeli emas yang cetakan baru, karena umumnya dihargai lebih tinggi saat buyback.
Dan kalau Anda menemukan emas Antam cetakan lama dijual lebih murah di pasar sekunder, itu bisa jadi kesempatan untuk beli dengan harga lebih rendah. Tapi pastikan juga tempat belinya terpercaya.
Harga emas memang dipengaruhi banyak faktor: bukan hanya harga pasar dunia, tapi juga persepsi, kondisi fisik, dan tahun cetakan. Kasus harga emas Antam cetakan lama yang lebih murah ini jadi pengingat bahwa logika pasar tidak selalu semata-mata soal berat dan kadar, tapi juga soal tampilan dan kepercayaan.
Selalu penting untuk membandingkan harga, bertanya ke beberapa toko, dan tahu persis tujuan kita membeli emas. Karena di balik kilaunya, emas tetaplah alat investasi yang nilainya bisa berubah tergantung cara kita memperlakukannya.(*)