SOKOGURU.ID — Minat masyarakat terhadap investasi emas kembali meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama di kalangan perempuan dan pelaku UMKM yang menjadikan emas sebagai instrumen aman untuk menjaga nilai aset. 

Namun, pilihan antara emas batangan ANTAM, UBS, dan emas perhiasan masih sering membingungkan pembeli pemula.

Untuk menjawab itu, redaksi Sokoguru.id merangkum penjelasan lengkap berdasarkan sumber resmi seperti Logam Mulia ANTAM, UBS Gold, dan edukasi investasi dari Pegadaian.

ANTAM Paling Tinggi Dari Segi Likuiditas

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) masih menjadi acuan utama investor karena memiliki standar kemurnian tinggi serta dilengkapi sertifikat resmi. 

Website Logam Mulia mencatat bahwa ANTAM menyediakan beragam ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 1 kilogram, lengkap dengan fitur keamanan terbaru pada kemasannya.

Dari sisi likuiditas, ANTAM juga dinilai paling mudah dijual kembali. Perusahaan menyediakan layanan buyback resmi yang dapat diakses konsumen di butik Logam Mulia di berbagai kota. Harga buyback ini diperbarui setiap hari di situs resmi perusahaan.

Menurut data Logam Mulia, selisih harga jual dan harga buyback (spread) cenderung lebih stabil sehingga mendukung tujuan investasi jangka panjang.

UBS: Alternatif Lokal dengan Jangkauan Ritel Luas

Sementara itu, UBS (PT Untung Bersama Sejahtera) yang dikenal sebagai produsen perhiasan nasional juga memproduksi emas batangan dengan tingkat kemurnian 99,99 persen.

Produk UBS lebih mudah dijumpai di toko-toko perhiasan lokal, sehingga banyak dipilih oleh pembeli yang mencari akses cepat.

Meski demikian, likuiditas emas UBS dinilai masih berada di bawah ANTAM. Hal ini karena standar harga buyback UBS bisa berbeda-beda tergantung toko perhiasan yang menerimanya. 

Beberapa toko memberikan potongan tertentu berdasarkan kondisi fisik emas.

UBS memiliki keunggulan lain pada sektor desain perhiasan. PT UBS Gold merupakan salah satu produsen perhiasan terbesar di Indonesia, sehingga produk perhiasan mereka sering menjadi pilihan UMKM dan pembeli yang menginginkan sisi estetika.

Emas Perhiasan: Fungsi Sosial Tinggi, Nilai Investasi Rendah

Berbeda dengan emas batangan, emas perhiasan memiliki fungsi estetika dan sosial yang kuat—terutama bagi perempuan yang menggunakan perhiasan sebagai bagian gaya hidup dan identitas budaya.

Namun, secara finansial, perhiasan bukan instrumen investasi utama. Pegadaian dalam beberapa materi edukasinya menegaskan bahwa harga jual kembali perhiasan biasanya lebih rendah karena adanya biaya desain, ongkos pembuatan, dan margin toko. 

Ketika dijual kembali, perhiasan lebih dihargai berdasarkan kandungan emasnya, bukan harga beli awalnya.

Bagi UMKM, bisnis perhiasan justru menawarkan margin keuntungan yang lebih tinggi, terutama jika mereka menguasai desain dan branding produk. (*)

Perbandingan Tiga Jenis Emas