SokoBerita

Presiden Kembali Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Pastikan Pangan Aman dan Percepatan Perbaikan Infrastruktur

Utang-utang KUR korban bencana alam di Aceh akan dihapus. Menurut Presiden hal itu bukan kelalaian. Petani tidak perlu khawatir, yang terjadi force majeure.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
08 Desember 2025
<p>Presiden Prabowo Subianto meninjau pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane, ruas vital penghubung Bireuen-Takengon di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu, 7 Desember 2025. (Dok. BPMI Setpres/Rusman)</p>

Presiden Prabowo Subianto meninjau pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane, ruas vital penghubung Bireuen-Takengon di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu, 7 Desember 2025. (Dok. BPMI Setpres/Rusman)

SOKOGURU, BIREUEN- Pemerintah memastikan kebutuhan pangan masyarakat di wilayah terdampak bencana di Aceh tetap terpenuhi. Suplai bahan pangan telah diantisipasi dan akan dikirim dari berbagai daerah lain. 

Pemerintah juga berkomitmen memastikan seluruh proses pemulihan berlangsung cepat, terkoordinasi, dan sesuai standar keselamatan, guna menjamin masyarakat Aceh dapat kembali beraktivitas dengan aman, lancar, dan normal secepat mungkin.

Hal itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto seusai meninjau pengerjaan Jembatan Bailey Teupin Mane yang berada pada ruas penting Bireuen–Takengon di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.

Baca juga: Presiden Prabowo Tuntaskan Rangkaian Kunjungan ke Tiga Daerah Bencana, Tegaskan Negara Hadir

“Pangan akan kita kirim dari tempat lain. Cadangan-cadangan masih cukup banyak. Kemudian utang-utang kredit usaha rakyat (KUR), karena ini keadaan alam, kita akan hapus dan petani tidak usah khawatir. Karena ini bukan kelalaian, tapi keadaan terpaksa, force majeure” ucapnya, seperti dikutip BPMI Setpres.

Kepala Negara kembali bertolak menuju Provinsi Aceh untuk meninjau langsung penanganan bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di tanah rencong untuk kedua kalinya. 

Sepanjang peninjauan, Presiden berdialog dengan para petugas di lapangan, mulai dari personel TNI dan Polri, tim teknik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga para relawan yang berperan dalam percepatan pemulihan. 

Baca juga: Presiden Prabowo Tinjau Posko Pengungsian Banjir di Aceh Tenggara, Dengar Keluhan Warga

Presiden Prabowo mengapresiasi kecepatan, dedikasi, dan kesiapsiagaan seluruh unsur pemerintah dalam menanggapi kerusakan infrastruktur vital tersebut.

Di lokasi pembangunan jembatan, Kepala Negara juga menyempatkan diri berbincang dengan warga yang terdampak.

"Jadi setelah saya lihat kondisi. Kerja semua instansi baik. Bahu membahu sama rakyat sama pemerintah daerah, polisi, tentara semua bekerja," imbuh Kepala Negara.

Baca juga: Tinjau Korban Bencana, Presiden Prabowo Perintahkan Prioritaskan Bantuan ke Wilayah Terisolir

Sebagai langkah percepatan, Presiden ke-8 RI itu pun menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, sebagai komandan percepatan perbaikan infrastruktur.

"Saya tunjuk nanti Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat) sebagai Satgas (Satuan Tugas) percepatan perbaikan jembatan untuk membantu PU (Pekerjaan Umum) dan pemerintah daerah karena punya banyak pasukan Zeni, pasukan konstruksi, pasukan pembangunan, pasukan teritorial. Jadi bisa segera membantu,” ujarnya.

Tinjau pengerjaan Jembatan Bailey Teupin Mane 

Presiden meninjau pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane, ruas vital penghubung Bireuen-Takengon di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Dengan bentang 30 meter, jembatan sementara tersebut menjadi urat nadi penting untuk memulihkan kembali akses darat yang terputus akibat banjir besar dan derasnya arus sungai.

Setibanya di lokasi, Presiden langsung meninjau titik konstruksi yang berada tepat di tepi aliran sungai. Presiden menyaksikan dari dekat operasi alat berat, mulai dari ekskavator hingga loader yang bekerja tanpa henti memperkuat pondasi dan timbunan batu gajah sebagai oprit jembatan.

“Ini kita lihat salah satu jembatan Bailey yang dikerjakan. Mereka kerja terus, diharapkan satu minggu sudah bisa buka dan dari sini bisa terus untuk membuka tiga jembatan lagi yang menuju Bener Meriah dan Takengon,” ujar Presiden.

Ia menegaskan bahwa pemerintah mengerahkan seluruh kemampuan untuk memastikan akses logistik dan pergerakan masyarakat segera pulih.

“Semua usaha kita kerahkan. Nanti semua jembatan kita akan perbaiki. Mudah-mudahan 1 sampai 2 minggu. Karena masalahnya adalah tembus ini baru kita bisa kerja yang lain,” lanjut Prabowo.

Dalam peninjauan tersebut, Presiden juga menerima laporan rinci mengenai kerusakan infrastruktur lain, termasuk kerusakan bendungan dan area persawahan warga.

“Jadi tadi dilaporkan Bendungan-bendungan juga banyak yang jebol. Nanti PU ya segera akan memperbaiki. Kemudian sawah-sawah yang rusak akan kita rehabilitasi dan sudah dilaporkan ke saya. Petani-petani tidak usah khawatir. Kalau sawahnya rusak, mereka akan balik memperbaiki,” tegas Kepala Negara.

Kunjungan tersebut menjadi simbol komitmen pemerintah untuk menghadirkan negara di tengah rakyat serta memastikan bahwa pemulihan berlangsung cepat, terukur, dan berpihak kepada masyarakat terdampak. (SG-1)