SEBANYAK 40 penyandang disabilitas yang sudah lulus assessment mengikuti kegiatan Bimbingan Fisik, Mental, Spriritual, Sosial dan Keterampilan Bagi Penyandang Disabilitas Angkatan I, di Aula Dewi Sri Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel ( UPTD PPSGHD) Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Barat, di Cimahi, Kamis (1/2 ).
Acara yang diselenggarakan oleh UPTD PPSGHD itu bertujuan untuk melaksanakan rehabilitasi sosial kepada para sahabat disabilitas. Kegiatan bimbingan akan berlangsung selama 5,5 bulan, mulai dari akhir Januari sampai Juni 2024.
“Setiap tahun biasanya jumlah peserta sekitar 110 orang, namun untuk angkatan pertama ini ada 40 orang yang sudah lulus assessment,” ujar Kepala UPTD PPSGHD Andina Rahayu, pada acara pembukaan dimulainya kegiatan, kepada Sokoguru.
Melalui kegiatan bimbingan tersebut, ia berharap ke depannya semakin banyak teman-teman disabilitas dapat hidup mandiri dan berkembang.
Andina juga berharap pemerintah kabupaten maupun kota, dan provinsi dapat lebih memperhatikan teman-teman disabilitas.
Lebih lanjut ia menjelaskan para peserta bimbingan akan mendapatkan materi bidang sosial, mental, spritual dan keterampilan inti berupa menjahit, salon, handicraf, pijat.
Sedangkan untuk keterampilan ekstra kulikuler antara lain membatik, pertanian, public speaking, digital marketing, pengenalan kepribadian, kesenian dan keterampilan sesuai minat dan bakat mereka.
Andina juga mengucapkan terima kasih kepada para perwakilan dari universitas yang ada di Jawa Barat yang akan membantu untuk kegiatan 1 tahun ke depan.
Program pelayanan yang diberikan UPTD PPSGHD adalah pada tahap pertama sosialiasi program di kabupaten/kota secara luring maupun daring, kemudian penerimaan peserta melalui video call lalu asesmen.
Adapun peserta pada 2024 berasal dari 12 kabupaten/kota yakni dari Kabupaten Cianjur 3, Kabupaten Bandung 6 orang, Kota Bandung 3 orang, kabupaten Sumedang 3, Kota Banjar 3 orang, Pangandaran 2, Garut 6, Bogor 4, Sukabumi 2, Purwakarta 1, Bandung Barat 2, dan Kuningan 1 orang.
“Mungkin nanti dari setiap kabupaten kota bisa 10 orang. Ada fasilitas pengasramaan bagi disabilitas mental yang didampingi pengasuhnya,” imbuh Andina. (SG-1)