Pertanian

Siap-siap, Harga Gula Bakal Naik Ikuti Harga Beras!

Diantara penyebab kenaikan harga gula ini adalah kenaikan harga harga global serta kekhawatiran akan dampak El Niño.

By Sokoguru  | Sokoguru.Id
20 September 2023
Dok. Kementan

JAKARTA, SOKOGURU - Bagi pengusaha minuman atau kue, nampaknya Anda harus bersiap-siap, karena harga gula bakal naik mengikuti harga beras. Diantara sebabnya adalah kenaikan harga harga global serta kekhawatiran akan dampak El Niño.


“Kenaikan harga gula di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan harga gula dunia, kenaikan biaya produksi terkait pupuk dan tenaga kerja, kekhawatiran dampak El Niño pada panen tebu tahun 2023-2024 serta penetapan harga beli di tingkat petani oleh pemerintah yang lebih tinggi,” Ujar Hasran, peneliti Center for Indonesian Policy Studies dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (20/09/2023).


Kenaikan harga gula tersebut berdasarkan harga acuan penjualan ditingkat konsumen yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional yang sebesar Rp 14.500 -15.500 tergantung wilayahnya. Harga gula rata-rata sudah naik sebesar 500 rupiah per kilogram di tingkat konsumen.


Menurut Hasran harga gula atau bahan pokok lainnya diawasi pemerintah. Namun pasokannya di Indonesia banyak bergantung pada impor. Selain itu dalam dua bulan terakhir, harga pasaran dunia pun meningkat disebabkan penurunan produksi di beberapa negara produsen utama seperti India, Thailand dan Brazil.


Pada tahun 2023 ini kebutuhan gula dalam negeri diperkirakan sebanyak 6 juta ton.  Sedangkan produksi dalam negeri hanya mampu mensuplai sebanyak 2,2 juta ton. Sementara itu produksi dalam negeri juga cenderung berkurang seiring dengan penurunan luas lahan tebu di Indonesia


Kenaikan harga pupuk di pasar internasional juga berandil dalam peningkatan harga gula. Sementara kekhawatiran bahwa El Niñol akan mempengaruhi panen tebu di tahun 2023-2024 membuat pasar merespon dengan peningkatan harga sejak dini. 


Badan Pangan Nasional juga telah meningkatkan harga pembelian di tingkat petani sebesar 100 rupiah menjadi Rp 12.500 per kilogram merespon kenaikan harga gula internasional.


Apa yang Bisa Dilakukan Pemerintah


Untuk mengamankan pasokan gula dalam negerinya, CIPS mendorong pemerintah untuk meningkatkan produksi, termasuk dengan produktivitas yang lebih baik. Caranya menggunakan penggunaan teknologi modern, penggunaan beni tebu berjengang serta penataan varietas.


Selain itu pemerintah juga didorong melakukan diversifikasi sumber impor gula. Saat ini sebagian besar impor gula Indonesia berasal dari Thailand, India, dan Brazil, produsen-produsen yang kini sedang mengalami penurunan produksi.


Ada negara-negara penghasil gula lainnya yang dapat disasar untuk impor gula ke Indonesia seperti Mexico, Pakistan, Amerika Serikat, Columbia, Guatemala, dan Filipina. Diversifikasi ini dapat menjadi solusi ketika negara sumber impor utama mengalami penurunan produksi.[]