Pertanian

Pertanian Jadi Fokus Utama Pemerintah, 14,3 Juta Petani dapat Pupuk Bersubsidi

Untuk tebus murah satu paket pupuk, petani akan membayar Rp270.000  atau mendapatkan diskon 40% dari harga normal sebesar Rp450.000. Total alokasi pupuk bersubsidi selama 2024 untuk Kabupaten Bekasi tercatat mencapai 9.111,33 ton.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
05 Februari 2024
Dok. Kemenko Perekonomian

 

PEMERINTAH menyelenggarakan Kegiatan Gebyar  Diskon Pupuk pada 42 titik Kabupaten di seluruh Indonesia. Kabupaten Bekasi menjadi titik penyelenggaraan ke-29. 

 

Pada kegiatan Gebyar  Diskon Pupuk tersebut, Pemerintah telah menugaskan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk memenuhi kebutuhan pupuk nonsubsidi dan mendorong petani agar segera melakukan penebusan pupuk.

 

“Saya senang karena hari ini ada diskon pupuk. Karena masalah pertanian menjadi perhatian utama Pemerintah. Nah, Pemerintah melihat tahun kemarin El Nino dan sekarang sudah masuk musim tanam, maka pupuk harus tersedia,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Dialog Menko Perekonomian dan Gebyar Diskon Pupuk Bersama Petani Kabupaten Bekasi di Gudang Lini-III Cikarang, Kabupaten Bekasi, Sabtu (4/2), seperti dilansir ekon.go.id.

 

Dalam dialog langsung tersebut, Menko Airlangga menanggapi beragam pertanyaan dan permintaan para petani mulai dari tata cara penebusan pupuk bersubsidi, beras impor, hingga program Pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup petani.

 

 

Jumlah petani yang mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi pada 2024, lanjutnya, sebanyak 14,3 juta petani dengan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 5,2 juta ton. 

 

“Guna mengatasi adanya kekurangan jumlah pupuk bersubsidi, Presiden Joko Widodo pada 2 Januari 2024 juga telah memberikan arahan untuk menambah anggaran sebanyak Rp14 triliun atau sebanyak 2,5 juta ton pupuk bersubsidi,” imbuh AIrlangga.

 

 

 

 

 

Untuk musim tanam sejak awal 2024, sambungnya, pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya dukungan untuk meningkatkan produktivitas petani agar bisa mendapatkan hasil yang optimal. 

 

Ketersediaan pupuk

Selain mendorong kemudahan dalam proses penebusan pupuk bersubsidi dengan menggunakan KTP melalui aplikasi i-Pubers, Pemerintah juga terus memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dan keterjangkauan harga pupuk nonsubsidi.

 

Pada kesempatan tersebut, diskon pupuk disalurkan sebanyak 1.000 kupon bagi para petani di Kabupaten Bekasi untuk tebus murah 1 paket pupuk yang terdiri dari 25 kg urea nonsubsidi dan 25 kg NPK nonsubsidi. 

 

Airlangga mengatakan untuk tebus murah satu paket pupuk, petani akan membayar sebesar Rp270.000  atau mendapatkan diskon 40% dari harga normal sebesar Rp450.000. Sementara itu, total alokasi pupuk bersubsidi selama 2024 untuk Kabupaten Bekasi tercatat mencapai 9.111,33 ton dan per  3 Februari 2024 telah terealisasi penyalurannya sebesar 15% atau sebanyak 1.367 ton.

Selain berdialog dengan sejumlah petani yang hadir, Menko Airlangga juga berkesempatan meninjau langsung gudang pupuk untuk memastikan ketersediaan yang cukup dan melihat penyaluran diskon pupuk. 

 

Sedangkan pada sesi doorstop dengan awak media, Airlangga menyampaikan terkait alokasi pupuk bersubsidi yang disiapkan pemerintah untuk 2024. Selain itu, disampaikan juga beberapa perbaikan yang akan dilakukan terkait penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan harapan para petani.

“Yang dilakukan oleh Pak Dirut ini baik, jadi pada saat Pemerintah memberikan subsidi dan menambah anggaran, maka saya bicarakan dengan Pak Dirut harus ada burden sharing antara pemerintah dan Pupuk Indonesia, makanya dilaksanakan program Gebyar Diskon Pupuk ini. Oleh karena itu, ke depannya, aplikasi pupuk bersubsidi diharapkan akan lebih tepat sasaran,” pungkas Menko Airlangga.

 

Pertanian merupakan sektor yang memiliki kontribusi besar dan turut berperan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan ketiga tahun 2023, sektor pertanian tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 1,46% (yoy) dan mampu memberikan kontribusi sebesar 13,57 % ke PDB.  Keberhasilan ini juga tidak tidak terlepas dari peran para petani yang telah bekerja keras dan ikut serta mendukung ketahanan pangan nasional.

 

Turut hadir dalam dialog tersebut diantaranya, Anggota DPR RI, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Dida Gardera, Staf Ahli Menko Perekonomian Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Rizal Edwin Manansang, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Ismarini, Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan beserta jajaran, serta Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmat Pribadi beserta jajaran.  (SG-1)