Pertanian

Patut Bangga, Petani Muda Kakao dari Kolaka Utara Tembus Pasar Ekspor Tiongkok

Peran dan keterlibatan anak muda mutlak dilakukan untuk memberi wajah baru modernisasi pertanian nasional. Anak muda juga wajib terlibat dalam proses pembangunan pertanian Indonesia dengan didukung teknologi pertanian yang modern.
 

By Sokoguru  | Sokoguru.Id
12 Januari 2024

BERKAT kerja kerasnya, salah seorang generasi muda terbaik dari Kecamatan Watunohu, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara berhasil mengekspor 17,10 ton kakao ke Tiongkok (Cina). Pengekspor kakao itu bernama Rusling yang mengembangkan jual-beli kakao fermentasi.

“Kakao Kolaka Utara yang telah diolah menjadi kakao fermentasi segera diekspor ke Cina. Kami mengirimkan sebanyak 17,10 ton kakao,” ujarnya selaku Direktur Afnan Syariah, yang juga tergabung dalam petani Korporasi Kakao Kolaka Utara binaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), seperti dilansir ditjenbun.pertanian.go.id, Jumat (12/1).

Hal itu sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman agar ke depan, kakao terus didorong akselerasi hilirisasi produk bernilai tambah dan memperluas akses pasar. 

Sebelumnya Mentan Amran mengatakan peran dan keterlibatan anak muda mutlak dilakukan untuk memberi wajah baru modernisasi pertanian nasional. Anak muda juga wajib terlibat dalam proses pembangunan pertanian Indonesia dengan didukung teknologi pertanian yang modern. Dari Teknologi yang aplikatif ini akan menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.

Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan terus berupaya mendorong dan secara berkelanjutan membina para pelaku usaha perkebunan termasuk pekebun. Salah satunya, Ditjen Perkebunan telah memberikan bantuan pengembangan tanaman kakao, seperti peremajaan kakao dan lainnya, yang semuanya ditujukan untuk peningkatan produksi dan produktivitas tanaman.

Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian agar para petani diharapkan dapat membangun proses bisnis dari hulu ke hilir secara berkelanjutan. 

Kementan, lanjutnya, terus mendorong pembentukan korporasi petani agar kelembagaan petani punya posisi tawar yang lebih baik di supply chain dan pemasaran produk sehingga mampu meningkatkan daya saing komoditas. Juga mengedepankan kebijakan pengembangan kawasan perkebunan secara nasional dalam hal integrasi sistem hulu-hilir, yang tentunya muaranya adalah peningkatan kesejahteraan pekebun. 

“Kita sudah ada implementation design korporasi petani kopi di Kabupaten Bandung, dan diharapkan korporasi ini bisa juga di replikasi ke daerah-daerah sentra komoditas perkebunan lainnya, seperti kakao,” jelas Nur Alam .

 Pemerintah memberikan apresiasi atas peran Rusling yang berhasil menggerakkan dan membimbing 47 pemuda lokal. 

“Kami dengan bangga melepas ekspor komoditas kakao ke belahan dunia. Pak Rusling sebelumnya telah berhasil mengekspor ke Amerika Latin, Australia, dan Cina. Semoga langkah ini menjadi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi di Kolaka Utara,” ujar Gubernur Sulawesi Tenggara saat melepas pengiriman ekspor kakao ke Cina. (SG-1)