Pertanian

Majukan Pertanian, DPR Minta Petani Muda Indonesia Belajar ‘Smart Farming’ dari Jepang

Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan, Rachmat Gobel, Indonesia mengundang Jepang untuk berbagi pengetahuan dalam menerapkan metode pertanian cerdas atau yang dikenal sebagai ‘Smart Farming’ kepada petani muda Indonesia.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
05 Mei 2024
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, saat menerima delegasi dari partai berkuasa di Jepang, Liberal Democratic Party (LDP), di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III, DPR RI, Jakarta, Jumat (3/5). (Ist/DPR) 

DPR RI telah meluncurkan sebuah inisiatif menarik yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.

 

Melalui perantara Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan, Rachmat Gobel, Indonesia mengundang Jepang untuk berbagi pengetahuan dalam menerapkan metode pertanian cerdas atau yang dikenal sebagai ‘Smart Farming’ kepada petani muda Indonesia.

 

Pernyataan ini disampaikan oleh Gobel saat menerima delegasi dari partai pemerintah Jepang, Partai Demokratik Liberal (LDP), di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III, DPR RI, Jakarta, pada Jumat (3/5).

 

Baca juga: Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur dalam Dua Minggu ke Depan

 

"Kami mengundang petani muda Indonesia untuk belajar tentang praktik bertani yang efisien dan berkualitas, khususnya melalui penggunaan teknologi ‘Smart Farming’ di Jepang," jelas Gobel sebagaimana dilansir situs DPR RI, Sabtu (4/5).

 

"Ini bukan hanya sekadar belajar, tetapi untuk mengadopsi praktik terbaik dalam meningkatkan hasil pertanian. Sebuah peluang emas untuk memperkaya pengetahuan para petani muda Indonesia dalam kurun waktu satu tahun," ujar Gobel.

 

Gobel juga menyoroti tantangan global yang dihadapi dalam sektor pertanian, termasuk perubahan iklim dan konflik geopolitik yang berdampak pada krisis pangan.

 

Dia menjelaskan bahwa Indonesia, meskipun memiliki potensi agraris yang besar, masih harus bergantung pada impor beras dari negara-negara seperti Myanmar, Vietnam, Thailand, India, dan China.

 

Namun demikian, Gobel optimis bahwa dengan bantuan teknologi pertanian Jepang, Indonesia dapat mengatasi tantangan tersebut.

 

Jepang terkenal akan kemampuannya dalam menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi dan tangguh terhadap perubahan iklim, serta penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.

 

Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian, Kalsel Kirim Petani Muda Magang ke Taiwan

 

Selain memperkaya pengetahuan dalam pertanian, Gobel juga menggarisbawahi pentingnya kerjasama dalam pengelolaan sumber daya air bersih.

 

Masih banyak wilayah di Indonesia yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses air bersih yang sehat, yang berdampak pada masalah kesehatan masyarakat. Dengan teknologi Jepang dalam pengolahan air bersih, diharapkan masalah ini dapat teratasi.

 

"Ini bukan hanya tentang meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia," jelas Gobel.

 

"Kerja sama ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi kedua negara serta kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan," tambahnya.

 

Baca juga: Dengan SDM Handal, Kementan Siap Tingkatkan Produktivitas Padi dan Jagung Nasional

 

Delegasi Jepang yang hadir dalam pertemuan tersebut dipimpin oleh Ketua Badan Riset Kebijakan LDP, Tokai Kisaburo, didampingi oleh anggota-anggota utama lainnya.

 

Kehadiran mereka menandakan komitmen Jepang dalam memperkuat kerjasama bilateral dengan Indonesia dalam bidang pertanian dan pengelolaan sumber daya alam. (SG-2)