Pertanian

Kakao Fermentasi Kolaka Utara Tembus Pasar Ekspor China

Kementan menargetkan ekspor kakao Indonesia pada tahun 2024 mencapai 700 ribu ton. Dengan keberhasilan Rusling, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para petani kakao di Indonesia untuk meningkatkan kualitas produknya dan memperluas akses pasar.

By Sokoguru  | Sokoguru.Id
15 Januari 2024

PEMUDA Kolaka Utara, Rusling, sukses mengekspor 17,10 ton kakao fermentasi ke China. Ekspor ini merupakan kali ketiga bagi Rusling, setelah sebelumnya berhasil mengekspor ke Amerika Latin dan Australia. 

 

Rusling merupakan direktur PT Afnan Syariah, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual-beli kakao fermentasi. Ia memulai usahanya pada tahun 2020 dan telah memberdayakan 47 pemuda lokal di Kolaka Utara.

 

“Peran dan keterlibatan anak muda mutlak dilakukan untuk memberi wajah baru modernisasi pertanian nasional. Anak muda juga wajib terlibat dalam proses pembangunan pertanian Indonesia dengan didukung teknologi pertanian yang modern. Dari Teknologi yang aplikatif ini akan menghasilkan produk bernilai tambah tinggi,” ujar Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman seperti dilansir ditjenbun.kementan.go.id, Senin (15/1).

 

Dorong hilirisasi 

 

Mentan mengarahkan agar akselerasi hilirisasi produk kakao dan memperluas akses pasar. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Perkebunan (Dirjenbun) terus berupaya mendorong dan secara berkelanjutan membina para pelaku usaha perkebunan termasuk pekebun. 

 

Salah satunya, Ditjenbun telah memberikan bantuan pengembangan tanaman kakao, seperti peremajaan kakao dan lainnya, yang semuanya ditujukan untuk peningkatan produksi dan produktivitas tanaman.

 

“Sesuai arahan Presiden RI dan Menteri Pertanian agar para petani diharapkan dapat membangun proses bisnis dari hulu ke hilir secara berkelanjutan,” ujar  Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah.

 

PT Afnan Syariah merupakan korporasi petani binaan Kementan yang sukses melakukan hilirisasi dari waktu ke waktu. Dalam hal ini, pembentukan korporasi petani bertujuan agar petani memiliki posisi tawar yang lebih baik di supply chain dan pemasaran produk, sehingga mampu meningkatkan daya saing komoditas. 

 

Tak hanya itu, kebijakan pengembangan kawasan perkebunan secara nasional dalam hal integrasi sistem hulu-hilir, yang tentunya muaranya adalah peningkatan kesejahteraan pekebun. 

 

“Kita sudah ada implementation design korporasi petani kopi di kabupaten bandung, dan diharapkan korporasi ini bisa juga direplikasi ke daerah-daerah sentra komoditas perkebunan lainnya, seperti kakao,” imbuhnya. 

 

Atas kerja keras rusling Pemerintah Provinsi memberikan apresiasi atas peran Rusling yang berhasil membangun SDM di PT Afnan Syariah. 

 

“Kami dengan bangga melepas ekspor komoditas kakao ke belahan dunia. Pak Rusling sebelumnya telah berhasil mengekspor ke Amerika Latin, Australia, dan China. Semoga langkah ini menjadi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi di Kolaka Utara,” ujar Gubernur Sulawesi Tenggara, Ahmad Syafei saat melepas pengiriman ekspor kakao ke China. (SG-2)