KOTA Surabaya, Jawa Timur, memiliki deretan destinasi wisata yang layak dikunjungi baik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Salah satu lokasi wisata yang selalu ramai dikunjungi para wisatawan adalah Makam Sunan Ampel yang terletak di Kampung Ampel, Kota Surabaya.
Berdasarkan sejarah, Sunan Ampel adalah wali atau tokoh penyebar ajaran Islam di Pulau Jawa dan Nusantara yang masuk jajaran 'Wali Songo' atau Sembilan Wali.
Baca juga: ‘Playlist Live Festival’ Siap Gebrak Bandung dan Dongkrak Sektor Pariwisata Lokal
Sebagai lokasi wisata religi, Makam Sunan Ampel tak pernah sepi dikunjungi penziarah dan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia.
Bahkan Makam Sunan Ampel menjadi salah satu destinasi yang kerap dikunjungi para wisatawan dari mancanegara seperti China, Prancis, Belanda, Italia, Malaysia, Saudi Arabia, Jepang, Brunei Darussalam, Filipina, Jerman, Yunani, Selandia Baru, Korea, dan Jepang.
Biasanya para wisatawan dari luar negeri ingin melihat bentuk bangunan masjid Ampel yang dibangun sejak 1421 dan dilanjutkan mengunjungi makam Sunan Ampel.
Baca juga: Gelaran Sport Tourism Turut Bangkitkan Pariwisata dan Perekonomian UMKM
Kunjungan wisata religi ke Makam Sunan Ampel biasanya mulai ramai didatangi para penziarah dan wisatawan terutama domestik saat memasuki bulan suci Ramadan.
Mereka juga tak hanya bertujuan ziarah dan melihat saksi sejarah dari penyebaran agama Islam di Jawa dan Nusanrara.
Saat berziarah atau berwisata ke Makam Sunan Ampel, para wisatawan dan penziarah juga turut menikmati wisata belanja dan wisiata kuliner khas Timur Tengah.
Baca juga: 'Pesta Bergoyang' Siap Digelar dan Jadi Magnet Baru Pariwisata Bali
Dalam menyambut kedatangan para penziarah dan wisatawan ke lokasi wisata religi Makam Sunan Ampel, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara bertahap mulai melakukan relokasi pemindahan pedagang di kawasan Jalan KH Mas Mansyur, Surabaya, ke Jalan Kalimas Timur, Surabaya, Minggu (3/3).
Pemkot Surabaya terus melakukan penataan kota lama pada zona Arab di kawasan Ampel, Surabaya.
Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Surabaya, Irna Pawanti mengatakan, persiapan pemindahan tersebut telah dilakukan sejak, Sabtu (2/3).
"Kami melakukan pembersihan dan menyiapkan lokasi bagi para pedagang di Jalan Kalimas Timur, Surabaya. Selain itu, relokasi ini diperuntukkan bagi pedagang non makanan dan minuman," kata Irna sebagaimana dilansir situs Pemkot Surabaya.
“Sekarang kami merelokasi para pedagang yang berada di sepanjang jalan KH Mas Mansyur. Penjual yang kami relokasi itu, penjual barang bekas, handphone, sandal, baju termasuk penjual akik,” kata Irna.
Sebelum dilakukan relokasi, Irna menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya telah melakukan sosialisasi kepada pedagang, tokoh masyarakat, maupun warga yang tinggal di kawasan tersebut terkait rencana relokasi bagi para pedagang.
“Untuk sosialisasi sudah kami lakukan mulai bulan kemarin, tepatnya bulan Februari 2024. Kami sosialisasikan kepada tokoh masyarakat, para pedagang yang berjualan di pagi hari maupun malam hari,” jelasnya.
Dengan adanya relokasi ini, Irna berharap upaya penataan kota lama di kawasan sekitar Ampel menjadi lebih nyaman bagi para peziarah.
“Ini upaya kami supaya para peziarah yang datang ke Makam Ampel bisa lebih nyaman. Dengan adanya relokasi ini dapat menjadikan Wisata Makam Ampel ini dapat tertata dengan rapi,” ucap Irna.
Irna menambahkan, jika ada pedagang yang nekat berjualan kembali di sepanjang pedestrian Jalan KH Mas Mansyur, pihaknya akan menindak tegas.
“Akan kami tindak tegas, karena relokasi ini sudah ada kesepakatan dari berbagai pihak. Bahwa mereka sepakat untuk menaikan derajat Wisata Makam Ampel, sebagai tempat wisata. Kami sudah berdialog dengan masyarakat dan tokoh masyarakat juga,” pungkasnya (SG-2)