SELAMA libur Idulfitri 1445 H atau Lebaran 2024, Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Sujud Hariadi mengatakan okupansi hotel di Kota Batu, Malang mencapai 100% pada hotel berbintang dan tematik.
“Momen libur lebaran ini okupansi tembus hingga 90% rata-rata hotel yang tergabung di PHRI Kota Batu, tetapi beberapa hotel tematik hingga berbintang rata-rata okupansinya sudah tembus mencapai 100%” ucapnya, seperti dilansir phri.or.id, Kamis (11/4).
Ia mengmbil contoh Kontena Hotel hingga The Singhasari Resort. Padahal rate harga pada high season cukup tinggi. Hal itu terlihat di area parkir Kontena Hotel dipadati kendaraan roda empat.
Baca juga: Gandeng PHRI dan GoVirtual, Kemenparekraf Siap Luncurkan Platform MICE.id
“Okupansi kami sudah penuh atau 100% untuk libur lebaran kali ini,” kata Public Relation Kontena Hotel, Vicky Afria Pratama.
Hotel tempatnya bekerja, lanjutnya, memang kerap diminati pengunjung lantaran mengusung konsep hotel kontainer dengan pemandangan gunung, yang cocok untuk dijadikan healing.
Baca juga: Momen Liburan Lebaran 2024, Hunian Hotel Diproyeksikan Naik 10%
Kemudian di dalamnya terdapat nuansa Jepang yang juga menjadi favorit pengunjung untuk tempat berswafoto. Di sisi lain, The Singahasari juga punya daya pikat tersendiri bagi wisatawan ingin menginap di sana.
Hotel berbintang 5 itu punya pemandangan gunung, serta fasilitasnya yang membuat mereka betah menginap. “High season Lebaran 2024 sudah penuh, angka kunjungan cukup tinggi tahun ini,” kata Public Relations and Sales Manager The Singhasari Resort and Convention, Dondik Susanto. Para pengunjung, lanjutnya, rata-rata berasal dari Surabaya Raya hingga Jakarta. Biasanya mereka menghabiskan waktu selama dua hari bahkan lebih.
Yogyakarta juga tinggi
Selain di Malang, DI Yogyakarta juga menjadi provinsi dengan okupansi atau tingkat penghunian kamar hotel bintang tertinggi di periode mudik Lebaran 2024.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi B. Sukamdani.
"Rata-rata kita 85% okupansinya selama libur Lebaran. Tapi beberapa kota lebih tinggi. Kayak di Yogya itu prediksi saya average 90%," katanya, secara terpisah.
Tak hanya Yogyakarta, daerah destinasi mudik lainnya seperti Malang, Bali, Cirebon, dan Bandung juga memiliki tingkat okupansi yang tinggi. Hal itu sejalan dengan proyeksi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ada 193,6 juta orang atau 71,7% dari total penduduk melakukan perjalanan mudik selama periode Lebaran 2024.
Haryadi menjelaskan salah satu alasan tingginya tingkat okupansi hotel pada momen Lebaran kali ini adalah jumlah hari libur yang relatif lebih pendek dibandingkan tahun lalu.
"Kalau melihat dari tren tahun lalu, ini lebih tinggi. Karena liburnya relatif lebih pendek dibanding tahun lalu cuma 9 hari," imbuhnya.
Tak hanya hotel, lanjut Hariyadi, tingkat okupansi restoran juga tercatat tinggi. Bahkan secara rata-rata sudah tembus 100%.
"Restoran juga ramai, untuk daerah destinasi mudik. Kalo kita ngitung restoran dari jumlah kursi. Jadi dari sisi keterisian kursinya itu 100%. Kalau restoran bisa maksimal," katanya.
Ia memprediksi akan terjadi lonjakan pengunjung hotel dan restoran pada hari pertama dan kedua Lebaran. "Puncaknya nanti Lebaran pertama dan kedua. Itu puncaknya, khususnya di destinasi mudik," pungkasnya. (SG-1)