Pariwisata

Pemerintah Susun Strategi Penguatan untuk Tingkatkan Wisata Gastronomi Ubud

Ubud secara resmi telah dipilih oleh United Nation World Tourism Organization (UNWTO), yakni organisasi pariwisata di bawah PBB, sebagai destinasi gastronomi, pada 13 Desember 2023.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
31 Desember 2023

UNTUK menyusun strategi penguatan dan pengembangan wisata gastronomi di Ubud, Bali, Pusat Pengembangan (Pusbang) SDM Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Workshop bertajuk Ubud Sebagai Destinasi Wisata Gastronomi, di Shtala, A Tribute Hotel Ubud, Bali.

 

Kegiatan yang dilakukan pada Kamis (28/12) itu merupakan upaya pihak Kemenparekraf/Baparekraf  mendorong pengembangan potensi wisata gastronomi di Ubud dengan memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor parekraf. 

 

Demikian dikatakan Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya, seperti dilansir kemenparekraf.go.id, Minggu (31/12).


"Salah satu tujuan penyusunan strategi pengembangan wisata gastronomi di Ubud ini untuk mendorong perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja. Serta mengembangkan wisata minat khusus gastronomi yang inklusif dan berkelanjutan juga untuk membangun jejaring kemitraan yang kuat. Ini juga menjadi salah satu langkah penting dalam mendukung promosi kuliner Indonesia di tingkat nasional dan internasional," Katanya.


Ubud telah dipilih oleh United Nation World Tourism Organization (UNWTO), yakni organisasi pariwisata di bawah PBB, sebagai destinasi gastronomi dan diresmikan secara simbolis pada Rakornas Parekraf 2023 di Bandung, 13 Desember 2023.


Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusbang SDM Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, mengungkapkan, wisata gastronomi merupakan implementasi dari pariwisata inklusif yang melibatkan berbagai stakeholder dan aktivitas terkait lainnya.


“Seperti mengunjungi produsen lokal, berpartisipasi dalam festival makanan, menghadiri kelas memasak, mengunjungi pusat pendidikan, menikmati makanan tradisional, dan sebagainya,” ujarnya.


Sehingga, lanjut Ayu Dewi,  potensi itu perlu dikembangkan lebih jauh dengan menggandeng seluruh Poltekpar di bawah koordinasi Kemenparekraf, khususnya politekni pariwisata (Poltekpar) NHI Bandung yang memiliki Centre of Excellent bidang gastronomi.


"Workshop yang dilaksanakan secara hybrid ini diharapkan dapat memperkuat kajian pengembangan center of excellent Poltekpar, memberikan kontribusi baik bagi kebijakan pengembangan wisata minat khusus yaitu gastronomi di Indonesia serta membangun kolaborasi ke depan," kata Dewi.


Turut hadir dalam workshop tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar I Wayan Gede Sedana Putra, dan Perwakilan Perkumpulan Gerakan Budaya Gastronomi (Gegas) Nusantara Ipong Witono yang hadir secara daring, serta perwakilan dari Poltekpar NHI Bandung, perwakilan dari Poltekpar Bali dan tim Pusat Pengembangan SDM Parekraf, Kemenparekraf. (SG-1)