DIANTARA 257 booth yang ikut dalam Chicago Travel and Adventure Show 2024 (CTAS 2024), di Donald E. Stephens Convention Center, Chicago, Amerika Serikat, Booth Indonesia cukup menarik perhatian pengunjung.
Aneka aksesoris khas Indonesia tampak menghiasi booth Indonesia, seperti payung bali, kain batik, wayang, topeng tari, dan satu set angklung. Selain itu, juga dipajang sejumlah materi promosi pariwisata Indonesia, seperti brosur pariwisata dan sejumlah kawasan destinasi wisata unggulan Indonesia.
Saat singgah ke booth Indonesia, Vice President for Sales CTAS, John Spooner, menyampaikan kepada Konjen RI Chicago, Listyowati, bahwa CTAS telah berlangsung selama 19 tahun.
Menurutnya, CTAS selalu bekerja sama dan mendukung Indonesia dalam beberapa tahun terakhir serta siap berkolaborasi untuk kegiatan mendatang. Listyowati pun menyampaikan apresiasi kepada panitia penyelenggara CTAS karena telah memfasilitasi promosi pariwisata Indonesia, serta terus mendukung memperkenalkan kesenian dan kebudayaan Indonesia kepada publik AS.
Sebanyaki 157 kalangan industri pariwisata (biro perjalanan, tour operator, perhotelan, penerbangan, kapal pesiar, dan kantor promosi pariwisata) dari 8 negara dan 25 negara bagian AS turut berpartisipasi dalam pameran yang berlangsung pada 13-14 Januari 2024. Dan lebih dari 200 ribu pengunjung meramaikan pameran tersebut.
“Partisipasi Indonesia pada CTAS merupakan peluang yang sangat baik untuk menggarap pasar AS melalui promosi pariwisata Indonesia kepada publik setempat,” ujar Listyowati, dalam siaran pers yang dilansir kemlu.go.id, Kamis (18/1).
Pasalnya, sambungnya, pameran travel tersebut diselenggarakan pada awal tahun sebelum liburan musim semi, yakni Maret dan Apri. Selain itul, minat dan daya beli warga AS berwisata semakin meningkat pascapandemi.
“Sementara itu, pemberian fasilitas Visa-on-Arrival dan memasuki era endemi yang kondusif diharapkan semakin meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung, khususnya ke Bali beyond, meski Bali masih menjadi salah satu destinasi pariwisata yang paling banyak ditanyakan oleh kalangan pengunjung pada CTAS setiap tahunnya," imbuh Listyowati.
Selama dua hari pameran, pengunjung ke booth Indonesia selalu ramai dan menunjukkan minat serta keinginan yang tinggi untuk berwisata ke Indonesia.
Agen Bespoke Travel and Tour, Novi, mengatakan, para pengunjung banyak yang bertanya mengenai destinasi unggulan selain Bali, dan berencana untuk mengunjungi berbagai hidden gems lainnya di Indonesia pada 2024 ini.
“Mereka juga antusias dengan cukup banyaknya opsi penerbangan yang tersedia dari kawasan Midwest ke Indonesia," ujarnya.
Mengoptimalkan CTAS
Di tengah kondisi Chicago yang terdampak winter storm dan cuaca dingin ekstrem di bulan Januari, KJRI Chicago kali ini tetap mengoptimalkan CTAS dengan menghadirkan Travel Agent Bespoke Travel and Tour asal Yogyakarta yang dalam dua hari pameran berhasil menggaet sebanyak 70 potential buyer, beberapa order paket tur, serta tawaran kerja sama B2B yang diharapkan berkelanjutan.
Pihak KJRI Chicago juga sekaligus memanfaatkan CTAS sebagai networking event, dan telah menerima tawaran kerja sama dengan beberapa pihak media lokal, travel blogger dan fotografer, serta TV channel di bidang pariwisata.
CTAS merupakan ajang pameran wisata besar di Midwest yang bertaraf internasional. Tidak hanya berbagai booth destinasi wisata, tetapi juga terdapat suguhan beberapa segmen event lainnya dalam CTAS 2024. Misalnya, Water Sports Pavilion yang khusus yang tampilkan berbagai ekshibitor dan booth terkait wisata dan olah raga air, seperti diving, SCUBA diving, recreational snorkeling, dan paddle board, seminar dan talk show secara terjadwal terkait destinasi wisata, traveling, hobi, pekerjaan, dan kuliner, serta Global Beats Stage yang akan menampilkan berbagai pertunjukan kesenian dan kebudayaan dari berbagai destinasi wisata dari seluruh dunia.
KJRI Chicago juga mengajak pengunjung CTAS untuk semakin mengenal keindahan dan keanekaragaman budaya Indonesia, dengan menampilkan tiga tarian pada panggung utama Global Beats Stage pada CTAS 2024 ini, yaitu Tari Pendet, Tari Merak dan Tari Topeng.
Menurut data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf), wisatawan AS yang berkunjung ke Indonesia pada 2022 berjumlah 160.589 orang dan telah terjadi peningkatan sebesar 123% menjadi 358.769 orang wistawan pada 2023.
Sementara itu, menurut data terakhir BPS, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia secara keseluruhan dari Januari hingga November 2023 mencapai 10.409.411 wisatawan. J
umlah tersebut meningkat 110,86%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Untuk 2024, Kemenparekraf menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dapat meningkat hingga mencapai 16 juta wisatawan, dengan pendapatan nasional mencapai ASD15 miliar. (SG-1)_