sokoguru.id—Guncangan gempa yang terasa di Banten, DKI Jakarta, Sukabumi, Bogor, Depok hingga Bandung ini terjadi pada Senin (21/11), pada pukul 13.21 WIB.
Gempa berpusat di 10 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 kilometer. Menurut BMKG, gempa ini berkedalaman dangkal dan tidak berpotensi tsunami.
Pascagempa Cianjur bermagnitudo (M) 5,6 yang terasa hingga wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, pihak BMKG memperingatkan akan adanya gempa susulan. "Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," tulis BMKG dalam laman resminya.
BMKG mengungkap bahwa gempa Cianjur ini terasa sangat kuat dan turut mengguncang Jakarta. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebutkan bahwa gempa tersebut diduga akibat dari pergerakan Sesar Cimandiri.
"Diduga ini merupakan pergerakan dari Sesar Cimandiri, jadi bergerak kembali," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Meski disinyalir tidak berpotensi tsunami, gempa ini menyebabkan kerusakan di banyak fasilitas umum serta hunian warga. Tak sedikit pula korban luka-luka.
Dampak terparah dapat terlihat di Warung Kondang dan Cugenang. Bahkan di Cugenang ada jalan yang tertutupi longsoran batu dan tanah, sehingga tidak ada akses transportasi.
“Memang yang terberat di wilayah Kecamatan Cugenang dan Warung Kondang,” ungkap Bayu Ramadan, salah satu pelaku UMKM Cianjur.
Dilansir dari detik.com, saat ini tercatat ada 20 korban jiwa dan 200 korban luka-luka.
Imbas dari Gempa inipun terasa dari longsor yang terjadi di Wilayah CIberem, Cugenang. Mengutip dari akun resmi Satlantas Polres Cianjur, kendaraan dari arah Cianjur maupun Bogor dialihkan ke jalur Jonggol atau Sukabumi.
Dampak Gempa Kepada Pelaku UMKM Cianjur
Salah satu pelaku UMKM Kreatif Cianjur, Naufal Fajar Gumelar, Founder Afterwaste, juga turut terkena imbas dari bencana alam ini.
“Studio hancur, dan monitor komputer rusak,” ungkap Naufal Fajar.
Bukan hanya fasilitas Afterwaste yang terdampak, tetapi gempa ini juga menimbulkan korban. “Di workshop kami juga ada korban yang tertimpa di dalam, luka-luka di punggung dan tangan,” tambah Naufal.
Afterwaste ini merupakan UMKM Cianjur yang mengolah sampah dan kemudian menjadikannya produk-produk bernilai estetik tinggi seperti gitar dan furnitur yang dikelola secara komunitas.
Selain Afterwaste, Bayu Ramadhan, pemilik Kilometer95 Coffee juga menuturkan hal serupa. Beberapa titik di tempat usahanya terkena imbas dari gempa ini.
Afterwaste dan Kilometer95 hanyalah satu dari sekian banyak UMKM yang mengalami kerugian.
Imbauan BMKG
Dalam keterangan terpisah, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkap potensi gempa susulan dan mengimbau masyarakat keluar dari gedung sementara.
Dwikorita juga menyampaikan bahwa ada sejumlah prosedur saat gempa terjadi seperti ketika gempa Cianjur terjadi hari ini. Prosedur ini perlu diperhatikan terutama bagi warga yang tengah berada di dalam ruangan. Berikut ini poin-poin yang disampaikannya:
-Saat goyangan gempa terjadi, harus bersembunyi di bawah meja.
-Saat goyangan akibat gempa berhenti, harus segera keluar dari gedung.
-Kosongkan gedung terlebih dahulu, lalu menunggu di luar sampai menunggu perkembangan.