Pariwisata

Gelar Pancer Kalcer, Kota Magelang Siap Jadi Hub Pariwisata Baru di Jateng


Para pemuda dari Kota Magelang terus menginisiasi gerakan untuk mengenalkan produk ekonomi kreatif melalui helatan Pancer Kalcer. 
 

By Sokoguru  | Sokoguru.Id
03 Maret 2024
Gelaran Pancer Kalcer telah resmi dibuka dan menjadi kegiatan yang merupakan panggung dan ruang inkubasi bagi para talenta seni budaya di Kota Magelang, Jawa Tengah. (Ist)

HELATAN Pancer Kalcer telah resmi dibuka dan menjadi kegiatan yang merupakan panggung dan ruang inkubasi bagi para talenta seni budaya Kota Magelang.

 

Tak hanya itu, Pancer Kalcer diproyeksikan menjadi fondasi pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang membuat Kota Magelang tak kalah penting dibanding kota-kota sekitar, sebagai hub pariwisata baru di Jawa Tengah. 

 

Pancer Kalcer yang dihelat di Alun-alun Kota Magelang, pada Sabtu (2/3), ini, memanfaatkan prototipe hasil kelola dana abadi kebudayaan karya Hysteria berupa properti festival yang dinamai Dinas Cipta Tempat dan Ruang Terpadu (Ditampart). 

 

Baca juga: Kelompok UMKM Brayat Magelang (Brama) Dikukuhkan, Pemkot Buka Peluang Seluas-luasnya

 

Prototipe yang terdiri dari mobile stage lengkap dengan segala uborampe-nya ini tengah diperkenalkan kepada 17 kota dan kabupaten se-Jawa Tengah.

 

Dengan mengadopsi semangat yang sama dengan kuratorial Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya oleh Handoko Hendroyono pada Pekan Kebudayaan Nasional (PKN), Kemendikbudristek 2023, Pancer Kalcer menghadirkan rangkaian kegiatan seperti bincang ekosistem kreatif, pertunjukan musisi muda, pertunjukan tari, kesenian rakyat, pertunjukan komedi tunggal, pameran perupa muda, dan DIY Workshop

 

Pancer Kalcer hadir menjadi perhelatan yang lebih dari meriah dari sebelumnya.. 

 

Menjadi ajang persiapan para pelaku Seni Budaya di Kota magelang untuk menjadikan kotanya hub pariwisata baru yang tak kalah memukau. 

 

Diskusi Ekosistem Kreatif bertajuk Tukar Cawan antar Kawan, yang menghadirkan berbagai narasumber, yaitu Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Budaya kota Magelang Sugeng Priyadi, Ketua Dewan Kesenian M Nafi, Ketua Komite Ekraf Kota Magelang Kury Yusuf, dan Co-Founder Stick Around Initiative Isnain Bahar S. 

 

Baca juga: DPR Dorong Para Pelaku Ekonomi Kreatif Miliki Keterampilan ‘Public Speaking’

 

Dalam diskusi yang dipandu oleh Founder Pandora Film Andika John Manggala itu, dibahas secara mendalam peran krusial Loka budaya bagi penguatan ekosistem kalcer kota serta pengembangan talentanya. 

 

Selain itu, soal tata kelola ruang, distribusi wewenang, strategi keberlanjutan hingga pemetaan peluang. Diskusi tersebut harapannya akan menjadi roadmap bagi pembangunan ekosistem kreatif dan hub pariwisata baru di Kota Magelang. 

 

Kury Yusuf menjelaskan bahwa dengan Pancer Kalcer, selain bertujuan untuk mengoptimalisasi potensi seni budaya yang dimiliki Kota Magelang, helatan ini diperlukan atas dasar potensi budaya melalui kuliner, kriya, rupa, musik, dan tari. 

 

“Sebagai kota yang menuju kota kreatif di tingkat nasional mengangkat salah satu ikon Kota Magelang yaitu getuk,” terang Kury.  

 

“Jadi getuk ini sebagai salah satu budaya kuliner di Kota Magelang perlu menjadi leading sektor untuk mengembangkan ekosistem kreatif yang lainnya, jadi seni budaya itu kan di sini ada tari getuk dan ada proses pembuatannya juga begitu. Hal ini pengen kita angkat sebagai penguat dari city branding,” jelas Kury.

 

Baca juga: Tahun 2023, Titik Puncak Kebangkitan Film sebagai Sektor Industri Kreatif

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa helatan ini dibuat sebagai titik kumpul (melting pot) para pelaku industri kreatif dan seni budaya. 

 

Harapannya, mereka dapat berjejaring serta kegiatan ini menjadi ruang mereka untuk tumbuh dan berkembang. Jadi, acara ini jadi ajang untuk menciptakan ekosistem kolaboratif antar pelaku industri kreatif di Kota Magelang. 

 

Second City Movement yang perlu dicontoh

 

Sebagai kota yang dikelilingi berbagai kota pariwisata yang mentereng, jalan untuk menjadi kota yang dikenal oleh banyak orang tidaklah mudah. Yogyakarta sebagai destinasi wisata nasional bisa ditawar oleh inisiatif ini.

 

Inisiatif melalui perhelatan Pancer Kalcer adalah upaya untuk mendongkrak posisi Magelang agar menjadi titik berangkat sebuah tur atau travel pattern dari kota lain, seperti Kabupaten Magelang, Temanggung, Purworejo, dan lainnya. 

 

“Kota Magelang bisa menjadi titik berangkat, misalnya Kota Magelang menjadi etalase atas produk-produk dari kota lain. Sehingga, dengan inisiatif ini, kita bisa menjadi melting pot sebagai hub pariwisata baru melalui potensi budaya dan pelaku industri kreatif di sini,” ujar Kury.

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa acara ini memang tidak terkait dengan PKN secara langsung, tetapi semangat dari PKN ingin dibawa oleh inisiator acara ini. 

 

Pancer Kalcer sebenarnya berbeda dalam hal kuratorialnya, akan tetapi ingin membawa semangat yang sama untuk dikembangkan di kota masing-masing, khususnya di Magelang. 

 

Tujuannya adalah untuk memperkuat jenama lokal seperti Getok dan brand lokal lainnya melalui event-event seperti ini. 

 

“Di PKN, ada kuratorial Gerakan Kalcer untuk Jenama Berdaya, dan semangat ini ingin ditularkan untuk memberdayakan teman-teman industri kreatif,: ucao Kury. 

 

“Bersama-sama, mereka ingin maju demi pengembangan ekosistem di Kota Magelang. Jika ekosistemnya bagus, maka pelaku industri kreatif juga akan ikut maju,” pungkasnya. (Mohamad Fajar Ramdan/SG-2)