Pariwisata

Bandung Gelar Adu Domba Wali Kota Cup 2024, Apresiasi Budaya dan Masalah Etika pada Satwa

Adu domba, meskipun dianggap sebagai tradisi yang mengakar, melibatkan unsur kekerasan terhadap hewan yang dipertontonkan sebagai hiburan. 

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
01 September 2024
Gelaran Adu Domba Wali Kota Bandung Cup 2024 di Lapangan Pamidangan Babakan Siliwangi, Kota Bandung. (Ist/Pemkot Bandung)

GELARAN Adu Domba Wali Kota Bandung Cup 2024 di Lapangan Pamidangan Babakan Siliwangi berhasil menarik perhatian luas dan mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya.

 

Acara yang diadakan pada Sabtu, 31 Agustus 2024 ini, selain menjadi ajang lomba ketangkasan domba, juga menjadi perayaan budaya yang mengundang antusiasme besar, terutama di kalangan anak muda.

 

Sugeng Haryadi, salah seorang warga yang hadir, mengungkapkan kebanggaannya terhadap upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam melestarikan dan mengangkat seni tradisi lokal.

 

Baca juga: Jadi Daya Tarik Wisatawan, Bandung Masuk Tiga Besar Kota Wisata Favorit

 

 "Ini bukan hanya soal ketangkasan domba, tapi juga soal bagaimana kita menjaga warisan budaya yang sangat berharga ini,” ucap Sugeng sebagaimana dikutip situs Pemkot Bandung.

 

“Saya sangat senang melihat bagaimana antusiasme warga terhadap acara seperti ini," ujarnya.

 

Selain mempertontonkan seni ketangkasan domba Garut yang menjadi ikon Jawa Barat, acara ini juga memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. 

 

Para pedagang di sekitar arena lomba merasakan lonjakan pengunjung yang membeli makanan, minuman, dan produk-produk khas Bandung. 

 

"Alhamdulillah, penjualan hari ini sangat baik. Acara seperti ini benar-benar membantu kami, para pedagang kecil," kata Sumarni, seorang penjual makanan tradisional.

 

Baca juga: Sambut HKJB 214, Kota Bandung Hidupkan Kembali Tradisi Ketangkasan Domba

 

Keberhasilan Wali Kota Bandung Cup 2024 juga menjadi bukti bahwa Kota Bandung tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga mampu mengelolanya menjadi daya tarik yang menggerakkan perekonomian.

 

Perlakuan Etis terhadap Binatang

 

Namun, di balik semarak dan dukungan masyarakat terhadap acara ini, muncul pertanyaan penting mengenai perlakuan etis terhadap binatang. 

 

Adu domba, meskipun dianggap sebagai tradisi yang mengakar, melibatkan unsur kekerasan terhadap hewan yang dipertontonkan sebagai hiburan. 

 

Pertanyaan kritis tentang sejauh mana praktik ini sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kesejahteraan hewan semakin relevan di era saat ini, ketika kesadaran terhadap hak-hak binatang kian meningkat.

 

Baca juga: Dukung Bandung Great Sale 2024, Blibli Tawarkan Diskon Besar-besaran

 

Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, dalam sambutannya menyatakan bahwa Wali Kota Bandung Cup akan menjadi agenda tahunan dengan piala bergilir sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian budaya. 

 

"Kami melihat betapa besarnya minat dan dukungan dari masyarakat, ini adalah tanda bahwa acara ini berhasil menghidupkan kembali semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal," ungkap Bambang.

 

Namun, di tengah semangat menjaga budaya, ada harapan agar pemerintah dan masyarakat juga mempertimbangkan aspek kesejahteraan hewan dalam pelaksanaan acara semacam ini di masa depan. 

 

Dengan memperhatikan etika dan nilai-nilai kemanusiaan, diharapkan tradisi budaya tetap lestari tanpa harus mengorbankan kesejahteraan makhluk hidup lainnya. (SG-2)