Infografis

Semua Yang Berpeci H. Iming

Peci H. Iming merentang di lintas sejarah, dari kolonialisme Indonesia sampai digitalisasi. Peci legendaris ini terus eksis sampai hari ini

By Nuari Hadian  | Rafqi Sadikin  | Sokoguru.Id
27 April 2022
Peci, Kopiah, dan satu abad perjalanannya mengiringi merk ini, dari mulai pemimpin bangsa masa lalu sampai masa sekarang. Toko peci M. Iming Namanya.

Bermula di Kawasan Ahmad Yani atau lebih terkenal dengan sebutan simpang lima Bandung. Berdiri di deretan toko-toko sepeda di kawasan itu. Toko peci M Iming tampil beda di antara toko lainnya karena bentuk bangunannya yang masih kental dengan arsitektur zaman Belanda.

Banyak orang yang salah sangka kalau M. Iming adalah “Muhammad Iming”. Bukan, bukan seperti itu. M. Iming adalah “Mas Iming”. Seorang mantan laskar dipenogoro yang merantau ke Bandung. Sedari 1918, M. Iming menjadi pembuat peci handal yang digunakan Soekarno sampai Ridwan Kamil hari ini.

Dahulu, kopiah produksiannya itu dikenal di kotak kayu bekas kemasan sabun cuci. Namun seiring berjalannya waktu, M. Iming mulai berjualan di rumahnya, dan dibuatlah plang "sejak 1918". Saat pendudukan Jepang, rumah ini sempat disita, tetapi lewat perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia, rumah ini kembali dimilikinya.

M Iming sendiri lahir tahun 1888 dan meninggal pada 1960. Usahanya kemudian diteruskan keturunannya hingga  generasi keempat oleh Isa Sabana, dan Ella HA Soedja’i. Kini praktis sudah berusia satu abad merk ini melenggang.

Ella HA Soedja'i yang merupakan penerus usaha tersebut mengatakan keluarganya secara turun temurun keluarganya diberikan amanat agar tidak melupakan jejak sejarah tersebut.

Kata dia, toko tersebut bukan sekadar usaha. Dalam keadaan apa pun, keturunan Mas Iming harus senantiasa mempertahankan orisinalitas peci tersebut. Termasuk desain toko yang saat ini dia kelolanya. " Isitilahnya ini adalah peninggalan orangtua kami, ini amanat," kata Ella.