SOKOGURU - Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 3 terus disalurkan pada tahun 2025.
Bantuan sosial (bansos) ini diberikan pemerintah untuk mendukung kebutuhan masyarakat, khususnya keluarga penerima manfaat (KPM).
Setiap KPM mendapatkan nominal berbeda sesuai dengan komponen yang mereka terima.
Pemerintah Indonesia secara rutin menyalurkan bansos PKH sebagai bagian dari program perlindungan sosial.
Baca Juga:
Tujuannya adalah untuk membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga kebutuhan sehari-hari.
Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Setiap keluarga penerima manfaat memperoleh jumlah bantuan yang berbeda.
Hal ini bergantung pada jumlah komponen yang dimiliki oleh KPM, misalnya ada ibu hamil, anak usia sekolah, penyandang disabilitas, hingga lansia.
Semakin banyak komponen yang dimiliki, semakin besar nominal bansos yang diterima.
Rincian Nominal Bansos PKH 2025
Pemerintah telah menetapkan nominal bansos PKH tahap 3 tahun 2025, yaitu:
- Ibu hamil atau nifas Rp750.000
- Anak usia dini (0–6 tahun) Rp750.000
- Siswa SD/sederajat Rp225.000
- Siswa SMP/sederajat Rp375.000
- Siswa SMA/sederajat Rp500.000
- Penyandang disabilitas berat Rp600.000
- Lansia usia 60–70 tahun Rp600.000
- Korban pelanggaran HAM berat Rp2.700.000
Bantuan ini tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga diarahkan untuk mendukung pendidikan anak-anak dari keluarga penerima.
Dengan adanya bantuan untuk siswa SD, SMP, hingga SMA, diharapkan angka putus sekolah dapat ditekan.
Selain itu, bantuan bagi ibu hamil dan anak usia dini membantu meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak.
Selain PKH, pemerintah juga menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Nominal yang diberikan adalah Rp300.000 per keluarga setiap bulan. Untuk penyaluran triwulan Juli–September, total bantuan yang diterima keluarga mencapai Rp600.000.
Beberapa KPM ada yang menerima bantuan lebih besar dari jumlah standar. Hal ini karena mereka tidak hanya mendapatkan PKH, tetapi juga BPNT.
Dengan demikian, total bansos yang diterima dapat mencakup lebih dari satu komponen, tergantung kategori keluarga penerima manfaat.
Program PKH dan BPNT terbukti membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, terutama saat kondisi ekonomi sulit.
Bantuan ini juga memberikan perlindungan sosial yang lebih merata, sehingga masyarakat diharapkan bisa lebih mandiri secara ekonomi dalam jangka panjang.
Keberadaan PKH dan BPNT berperan penting dalam program nasional pengentasan kemiskinan.
Dengan alokasi bantuan yang tepat sasaran, masyarakat bisa merasakan manfaat langsung dari program ini, baik dalam aspek pendidikan, kesehatan, maupun pemenuhan gizi keluarga.
Pemerintah terus berupaya agar penyaluran bansos berjalan transparan dan tepat sasaran.
Data KPM selalu diperbarui agar bantuan benar-benar diterima oleh keluarga yang membutuhkan.
Dengan sistem yang semakin baik, diharapkan penyaluran bansos bisa lebih merata ke seluruh daerah.
Bagi masyarakat penerima, bantuan ini menjadi harapan besar untuk mengurangi beban hidup.
Banyak keluarga yang mengaku terbantu, terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mendukung anak-anak tetap bersekolah.
Meski bantuan ini cukup signifikan, masyarakat diimbau untuk menggunakan dana bansos sesuai kebutuhan utama, seperti pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan pokok.
Pemanfaatan yang tepat akan membuat bantuan benar-benar memberikan dampak positif jangka panjang.
Bansos PKH tahap 3 dan BPNT tahun 2025 menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mendukung keluarga kurang mampu.
Dengan nominal yang bervariasi sesuai komponen penerima, program ini diharapkan dapat memperbaiki taraf hidup masyarakat sekaligus menekan angka kemiskinan.
Apakah Anda atau keluarga termasuk penerima PKH atau BPNT tahun 2025?
Pastikan untuk mengecek daftar penerima resmi melalui kanal yang disediakan pemerintah agar bantuan tepat sasaran dan bisa segera dimanfaatkan. (*)
