SOKOGURU, MOJOKERTO - Sebanyak 301 tukang becak di Kota Mojokerto mendapatkan bantuan sosial berupa uang tunai dari pemerintah daerah.
Setiap penerima memperoleh bantuan sebesar Rp 350.000 sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat prasejahtera.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari atau yang akrab disapa Ning Ita, secara langsung menyerahkan bantuan kepada ratusan tukang becak tersebut.
Bantuan diberikan dalam bentuk amplop berisi uang tunai senilai Rp 350.000. Raut bahagia dan senyum sumringah terlihat di wajah para penerima bantuan.
Asal Usul dan Tujuan Program Bantuan
Dalam penjelasannya, Ning Ita mengungkapkan bahwa bantuan ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mojokerto Tahun Anggaran 2025.
Program ini bertujuan untuk membantu meringankan beban ekonomi warga kurang mampu, terutama di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok yang sering terjadi menjelang hari besar.
Upaya Pengendalian Inflasi di Kota Mojokerto
Selain sebagai bentuk kepedulian sosial, pemberian bansos ini juga merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mengendalikan inflasi di Kota Mojokerto.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, harga kebutuhan pokok biasanya mengalami lonjakan. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan masyarakat penerima dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Dampak Bantuan bagi Tukang Becak
Ning Ita menegaskan bahwa bantuan ini sangat penting bagi para tukang becak yang memiliki penghasilan tidak tetap.
"Menjelang Idul Fitri, harga kebutuhan pokok cenderung naik. Sementara para penerima bansos ini adalah masyarakat dengan penghasilan yang tidak menentu. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan mereka tetap dapat memenuhi kebutuhan lebaran," ungkapnya dalam acara di Pendapa Sabha Kridatama Rumah Rakyat pada Selasa (11/3/2025).
Bantuan Sosial untuk Kelompok Lain
Tak hanya tukang becak, Pemerintah Kota Mojokerto juga berencana menyalurkan bantuan sosial kepada kelompok masyarakat lain yang membutuhkan.
Program ini mencakup penyandang disabilitas, eks trauma, anak yatim piatu nonpanti, serta lansia yang berada dalam kondisi ekonomi sulit.
Komitmen Pemerintah dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Mojokerto dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi menjelang hari raya.
Pemerintah daerah terus berupaya memastikan bahwa kelompok masyarakat yang rentan tetap mendapatkan perhatian dan dukungan yang memadai.
Program Berkelanjutan bagi Warga Kurang Mampu
Selain bansos tunai, Pemkot Mojokerto juga telah menyiapkan berbagai program lain guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bantuan berupa paket sembako, layanan kesehatan gratis, serta pelatihan kerja menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk membantu warga kurang mampu.
Respons Positif dari Masyarakat
Para penerima bantuan mengaku sangat bersyukur dengan adanya bantuan ini. Mereka berharap program serupa dapat terus berjalan di tahun-tahun mendatang.
"Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Setidaknya bisa membantu membeli kebutuhan pokok untuk lebaran," ujar salah satu tukang becak penerima manfaat.
Harapan Keberlanjutan Program Bantuan
Beberapa warga berharap agar bantuan sosial ini tidak hanya diberikan menjelang hari raya, tetapi juga pada saat kondisi ekonomi sedang sulit.
Dengan begitu, para pekerja informal seperti tukang becak dapat terus bertahan menghadapi tantangan ekonomi.
Ajakan untuk Mengawal Kebijakan Sosial
Pemerintah Kota Mojokerto juga mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam program sosial ini.
Warga diimbau untuk aktif memberikan masukan agar program bantuan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan kelompok rentan.
Program bantuan sosial bagi tukang becak di Kota Mojokerto menjadi salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat kurang mampu.
Dengan adanya dukungan seperti ini, diharapkan mereka dapat tetap menjalani kehidupan dengan lebih baik.
Bagaimana menurut Anda? Apakah program serupa perlu diperluas ke sektor pekerja informal lainnya? (*)