SOKOGURU - Pemerintah Indonesia resmi menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) mulai awal Oktober 2025.
Program ini tidak hanya mencakup PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), melainkan juga beberapa jenis bansos baru yang ditujukan untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat.
Bantuan sosial yang digulirkan pemerintah diharapkan mampu meringankan beban kelompok masyarakat miskin dan rentan.
Tidak hanya menargetkan keluarga penerima manfaat (KPM), bansos juga dirancang untuk menyasar kelompok khusus seperti anak yatim piatu.
Ragam Bantuan yang Disalurkan
Selain program reguler PKH dan BPNT, pemerintah juga memperkenalkan beberapa skema baru.
Bantuan ini mulai dicairkan secara bertahap pada Oktober 2025, dengan mekanisme distribusi yang sudah dipersiapkan oleh kementerian dan lembaga terkait.
Bantuan Atensi YAPI
Salah satu program terbaru adalah Bantuan Atensi YAPI, yang diberikan kepada anak yatim piatu berusia 0–18 tahun dari keluarga miskin atau rentan yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Penyaluran dilakukan bertahap, di mana sebagian penerima telah mendapatkan Rp600.000 untuk periode Juli hingga September 2025.
Bantuan Beras Fortifikasi
Melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), pemerintah juga menyalurkan beras fortifikasi yang diperkaya dengan zat besi, seng, dan vitamin.
Program pangan bergizi ini pertama kali diterapkan kepada 648 keluarga di delapan desa di Kabupaten Bogor. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas gizi masyarakat penerima manfaat.
Penyaluran PKH dan BPNT Tahap 4
Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tahap keempat juga mulai berjalan pada awal Oktober 2025.
Meski sebagian dana sudah dicairkan, jadwal pencairan resmi secara nasional masih menunggu verifikasi dan validasi penerima.
Potensi Bantuan Ganda bagi KPM
Menariknya, sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) yang sudah ditetapkan sejak tahap dua hingga tahap tiga berpotensi menerima bantuan ganda. Hal ini terjadi karena adanya keterlambatan pencairan di periode sebelumnya.
Rincian Bantuan Ganda
Bantuan ganda tersebut mencakup saldo PKH tahap kedua (April–Juni), saldo BPNT tahap kedua (April–Juni), saldo penebalan BPNT periode Juni–Juli senilai Rp400.000, saldo PKH tahap ketiga, saldo BPNT tahap ketiga (Juli–September), serta bantuan barang berupa beras 10 kilogram dan minyak goreng 4 liter.
Tidak Semua KPM Mendapatkan Bantuan Sama
Pemerintah menegaskan bahwa penyaluran bansos bersifat variatif. Tidak semua KPM memperoleh jenis bantuan yang sama.
Ada yang hanya mendapatkan PKH, sebagian hanya menerima BPNT, sementara lainnya berhak memperoleh keduanya sekaligus.
KPM dengan Bantuan Ganda
Keluarga penerima manfaat yang mendapat PKH sekaligus BPNT menjadi kelompok dengan jumlah bantuan lebih besar dibanding penerima tunggal. Hal ini diharapkan dapat memberikan perlindungan sosial yang lebih optimal.
Dampak bagi Kesejahteraan Masyarakat
Dengan adanya berbagai jenis bansos ini, pemerintah menargetkan peningkatan kesejahteraan terutama di kalangan masyarakat rentan.
Kehadiran bantuan pangan bergizi juga diharapkan dapat mengurangi masalah gizi buruk dan stunting.
Tantangan Penyaluran di Lapangan
Meski program sudah berjalan, pemerintah tetap menghadapi tantangan dalam distribusi agar penyaluran lebih merata.
Validasi data KPM menjadi faktor kunci agar bantuan tepat sasaran dan tidak menimbulkan kesenjangan.
Harapan dari Program Bansos 2025
Program bansos yang diluncurkan pada Oktober 2025 menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial.
Ke depan, keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada akurasi data dan kelancaran distribusi. (*)